Liputan6.com, Jateng Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan tingkatkan insentif pengajar keagamaan pada tahun 2023 mendatang. Tahun ini, sebanyak 211 ribu orang mendapat insentif pengajar keagamaan. Tahun depan diupayakan penambahan sebanyak 20 ribu orang.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat berkunjung ke Kabupaten Wonosobo. Dia mengatakan, masih mengusulkan dan dalam proses tahap pembahasan terkait adanya peningkatan insentif kepada pengajar keagamaan. Ia juga ingin menggandeng Kanwil Kementerian Agama untuk menyukseskan peningkatan ini.
"Rencana kami akan meningkatkan jumlah penerima insentif di tahun 2023. Kami mengusulkan dan saat ini dalam tahap pembahasan. Nanti kami minta (Kanwil Jateng) Kementerian Agama yang menjadi mitra kerja kami untuk melakukan pendataan," kata Taj Yasin Maimoen di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Selasa (15/2/2022).
Advertisement
Ia mengatakan, verifikasi dan validasi data calon penerima insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp100 ribu per bulan yang disalurkan setiap tiga bulan sekali tersebut penting dilakukan. Verifikasi data dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan data, termasuk terkait pembaruan data penerima yang telah meninggal dunia, pindah tempat tugas, dan sebagainya.
Ada Sisa Anggaran Rp500 Juta
Selain itu, ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) pada tahun 2021 sekitar Rp500 juta. Hal itu terjadi karena ada beberapa penerima yang meninggal dunia dan pindah tugas pada 2021, sehingga harus ada verifikasi data tahun berikutnya.
Karena penerima meninggal dunia dan sesuai peraturan bahwa penerima insentif tidak dapat diwakilkan, maka dana tersebut tidak dapat tersalurkan kemudian masuk SILPA.
Dalam kesempatan tersebut, Taj Yasin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pendataan dan pengawasan pelaksanaan penyaluran insentif pengajar keagamaan di berbagai daerah di Jateng. Sehingga program yang diluncurkan sejak 2018 itu berjalan lancar meskipun didera pandemi Covid-19.
"Di tengah pandemi Covid-19 banyak anggaran APBD yang di-refocusing, tetapi Alhamdulillah berkat doa para guru agama se-Jateng, program. Ini tidak direfocusing, tetap dijalankan dan tidak ada pengurangan," terangnya.
Advertisement