Aksi Berani Gundul Tumbuhkan Kepedulian, YKAKI Galang Donasi

Ganjar Pranowo dan masyarakat ikut serta dalam acara Berani Gundul

oleh Tito Isna Utama diperbarui 28 Feb 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 17:00 WIB
Suasana Aksi Berani Gundul
Peserta Aksi Berani Gundul merasa senang sudah bisa berpartisipasi acara ini untuk bisa membantu sesama,(Foto : Titoisnau)

Liputan6.com, Jateng Hari Kanker Anak Sedunia atau International Childhood Cancer Day (ICCD) diperingati setiap 15 Februari. Tahun ini, Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Kota Semarang kampanyekan aksi donasi potong rambut.

Mengusung tema ‘Berani Gundul’, YKAKI mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian, simpati dan empati kepada anak-anak penderita kanker. Aksi ini, juga sebagai fasilitas untuk penderita kanker yang membutuhkan pengobatan namun tidak tercover Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“Terakhir tercatat 30 orang yang sudah mendaftar untuk bersedia berani gundul. Tapi pengalaman sebelumnya, bisa sampai 300 orang. Harapan kali ini bisa mengajak warga masyarakat Semarang untuk ikut cukur dan berdonasi,” kata Kepala Cabang YKAKI Kota Semarang, Vita Maheswari, saat berlangsungnya acara di Paragon Mall, Senin (28/2/2022).

Maheswari menyampaikan, YKAKI telah hadir di Kota Semarang selama lima tahun. Sepanjang sepak terjangnya itu, tercatat ada 325 anak-anak penderita kanker yang telah berhasil dibantu.

“Anak yang kami bantu 0-18 tahun. Rata-rata yang mereka derita kanker darah, kanker mata atau retinoblastoma, kanker tulang dan kelainan lainnya juga. Meski sudah berjalan lima tahun, ini masih menjadi PR (pekerjaan rumah) besar, karena 51 persennya belum tertolong,” pungkas Maheswari.

 

Ganjar Pranowo hingga warga ikut gundul

Dalam kesempatan sama, Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut serta bergabung secara virtual pada pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia mencukur rambutnya di Rumah Dinas (Rumdin) usai memberikan sambutan untuk mengawali kegiatan.

“Jadi kalau rambut itu kan bisa tumbuh lagi, mau dipotong kaya apa pun kan bisa tumbuh lagi. Tapi membangun empati solidaritas menurut saya penting,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.

Tidak hanya Ganjar yang turut potong gundul dan memberikan donasi, beberapa pejabat pemerintahan Kota Semarang juga ikut berpartisipasi, termasuk Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Bahkan, sejumlah orang juga turut cukur gundul serentak di Mal Paragon Semarang itu.

“Tadi lumayan sudah terkumpul (donasi). Mungkin hari ini ada Rp70 sampai Rp80 juta dapat. Mudah-mudahan, itu juga akan bisa membantu (penderita kanker). Karena memang anak-anak itu perlu bantuan,” tutup Ganjar.

Sementara, salah satu perserta yang mengikuti aksi Berani Gundul. Asrida Ulin Nuha (42) rela menghabiskan rambut panjangnya demi bisa berpartisipasi dalam acara ini. Perempuan asli Semarang itu juga mengatakan, merasa senang setelah melakukan aksi Berani Gundul.

Ia menilai bila bisa bermanfaat bagi orang lain kenapa tidak.

"Saya senang, ternyata saya gundul tetap saja masih cantik. Kalau bisa bermanfaat untuk orang lain kenapa tidak, kan rambut bisa tumbuh lagi," kata Asrida.

Setelah melakukan aksi ini, ia berharap dengan apa yang dilakukannya bisa menjadi contoh orang lain. Untuk juga ikut berpartisipasi dalam acara ini. Untuk bisa tetap peduli sesama dan saling menolong orang lain.

"Mendorong teman saya kalau itu saya ngak bisa berbuat banyak untuk orang lain, yang bisa saya lakukan adalah mendorong diri saya sendiri, jika hanya mengedukasi semua orang itu terlalu tinggi karena itu balik lagi ke perasaan karena ini orang menganggap pride atau harga diri tapi bagi saya bukan masalah apalagi dengan gundul saya bisa nagsih sumbangan untuk orang lain," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya