Debut Wastra Farah Button, Ready To Wear Gaya Victorian Berpadu Tenun Melenggang di Jogja Fashion Week 2023

Dalam koleksi Farah Button Pride ini, Sutardi memilih menggunakan kain tenun. Namun, ia tidak asal memilih tenun.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Nov 2023, 10:45 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2023, 10:28 WIB
Farah Button
Untuk pertama kalinya, Farah Button menerapkan wastra atau kain tradisional dalam koleksinya. Sebanyak sembilan outfit brand fesyen lokal asal Yogyakarta ini debut dengan wastra dalam Jogja Fashion Week (JFW) 2023, Sabtu (11/11/2023) malam. (Tifani)

 

Liputan6.com, Yogyakarta - Untuk pertama kalinya, Farah Button menerapkan wastra atau kain tradisional dalam koleksinya. Sebanyak sembilan outfit brand fesyen lokal asal Yogyakarta ini debut dengan wastra dalam Jogja Fashion Week (JFW) 2023, Sabtu (11/11/2023) malam.

Sutardi, desainer Farah Button mengusung tema Victorian Girl x Wastra dalam perhelatan akbar kali ini.

“Kenapa akhirnya mengaplikasikan wastra? Farah Button ingin turut andil melestarikan budaya Indonesia untuk go international,” ujarnya.

Dalam koleksi Farah Button Pride ini, Sutardi memilih menggunakan kain tenun. Namun, ia tidak asal memilih tenun.

Kualitas wastra yang dipakai pun diperhatikan dengan seksama. Ia memprioritaskan tenun yang halus, lembut, dan bahannya adem.

“Agar semua orang bisa memakainya dan menjadi pakaian yang layak serta dapat digunakan di setiap acara,” ucap Sutardi.

Untuk persiapan JFW 2023, Sutardi mengaku seperti sulap. Ia hanya punya waktu satu minggu untuk melakukan persiapan.

Bahkan, H-1 belum semua koleksinya selesai dijahit. Sampai dengan hari H pun, persiapan masih dilakukan.

Menurut Sutardi, persiapan yang sangat hati-hati ini dilakukan karena baru pertama kali Farah Button menggunakan kain tenun.

“Pemotongan bahan dan jahit sangat hati-hari, apalagi semua penjahit juga bingung karena baru pertama kali,” tuturnya.

Terlebih, ia menerapkan tenun untuk model Victorian dress yang sebenarnya dari segi penggunaan bahan sedikit bertentangan.

Hal ini membuat Sutardi akhirnya turun tangan. Tidak hanya mendesain baju, ia juga ikut membantu membuat pola dan menjahit.

“Setelah jadi, saya semakin yakin produk wastra bisa menjadi bagian dari model baju internasional,” kata Sutardi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya