Liputan6.com, Jakarta Manajemen sekolah SMPN 5 Ngawi Jawa Timur menarik rem darurat dengan menghentikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Penghentian PTM 100 persen tersebut setelah pihak sekolah menemukan dua siswanya terkonfirmasi positif covid-19. Penghentian PTM 100 persen tersebut akan dilakukan selam 14 hari kedepan.
Pihak sekolah berencana melakukan penyemprotan disinfektan selama libur PTM 100 persen tersebut. Penghentian PTM 100 persen tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Ngawi Jawa Timur, Sumarsono.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, sebelumnya satu siswa diketahui terkonfirmasi positif covid-19. Namun, beberapa waktu kemudian, satu siswa kembali dinyatakan positif covid-19 diduga terpapar dari temannya.
"Setelah siswa dinyatakan positif langsung dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta," ungkap Sumarsono dilansir dari berbagai sumber, Kamis (27/1/2022).
Dia menjelaskan, siswa yang terkonfirmasi positif tersebut semula satu orang siswa diduga gejala tifus. Setelah dilakukan pemerinsaan oleh petugas puskesmas, siswa tersebut terkonfirmasi positif covid-19.
Kemudian, seorang siswa kedua yang juga teman sekelas dari siswa pertama terkonfirmasi Covid-19 mengeluhkan badannya lemas. Melihat kondisi itu, orang tua siswa tersebut membawa anaknya ke puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah menjalani pemeriksaan di puskesmas, siswa tersebut dinyatakan positif Covid-19. Dikatakannya, kejadian ini baru ditemukan pada Rabu (26/1/2022) kemarin.
Sumarsono mengaku, mendapat informasi tersebut langsung dari pihak sekolah SMPN 5 Ngawi. Pihak sekolah menginformasikan ada siswa yang positif dan melaporkan PTM 100 dihentikan sementara.
"Orang tua dari kedua siswa kami lakukan tracing dan hasilnya negatif," papar Sumarsono.
Sumarsono mengatakan, pelacakan juga dilakukan kepada guru hingga teman dari kedua siswa yang positif covid-19.
"Kami terus lakukan tracing sampai sekarang belum ada hasilnya dan semoga tidak ada yang terpapar lagi," ungkap Sumarsono.