Kala Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Covid-19 di Sumenep Digencarkan

Presiden Joko Widodo meminta adanya percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 21:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, untuk melakukan percepatan capaian vaksinasi. Hal itu diucapkan Jokowi kala meninjau pelaksanaan vaksinasi secara virtual di 17 Provinsi. 

"Karena 60 persen yang meninggal itu karena belum divaksin, lansia dan yang punya komorbid sementara yang sudah divaksin terkena tapi tanpa gejala atau ringan jadi Sumenep tolong dipercepat vaksinasinya," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (18/2/2022). 

Jokowi pun meminta pihak TNI-Polri untuk turun tangan membantu percepatan vaksinasi di Sumenep. Pasalnya orang nomor satu di Tanah Air itu menilai capaian vaksinasi di Sumenep masih rendah. 

"Saya hanya ingin mendorong kabupaten Sumenep karena (vaksinasi) dosis 1 di 76 persen dan dosis kedua 36 persen, saya minta Dandim, Kapolres, dan jajaran Forkopimda dibantu percepatannya supaya mencapai persentase yang paling tinggi," ungkap Presiden.

Selain vaksinasi lengkap dua dosis, untuk vaksinasi "booster", Presiden Jokowi meminta untuk dilakukan di tempat yang interaksi masyarakatnya tinggi.

"Sampaikan ke masyarakat kuncinya ada divaksin dan protokol kesehatan, utamanya masker. Sampaikan itu!" ungkap Presiden.

 

 

 


Penjelasan Bupati Sumenep

Dalam paparannya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan vaksinasi Covid-19 dosis 1 di Sumenep baru mencapai 76 persen, sementara dosis ke-2 mencapai 36 persen. Selanjutnya vaksinasi untuk lansia mencapai 82 persen untuk dosis pertama dan dosis kedua masih rendah yaitu 26 persen.

"Tapi akan terus kami pacu agar tercapai 60 persen di akhir bulan ini," kata Fauzi.

Sementara untuk vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di Sumenep juga diakui masih rendah yaitu sekitar 3,2 persen.

"Ini masih kami lakukan terus setiap hari. Untuk Sementara di Kabupaten Sumenep kasus Omicron mulai tinggi pada 15 Februari yaitu kurang lebih ada lonjakan 162 kasus terkonfirmasi, tapi di tanggal 16 turun sudah turun menjadi 125 dan terus turun," tambah Fauzi.

Fauzi juga menyebut sekolah di Sumenep masih diliburkan sementara agar dapat fokus vaksinasi anak dan mengurangi kasus positif. Untuk tingkat keterisian rumah sakit di RSUD Sumenep, Fauzi menyebut masih di bawah 26 persen.

"Masih terkendali. Terakhir, percepatan 'booster' masih sangat cukup rendah. Akan kami upayakan 20 persen di akhir bulan ini karena di Pulau Madura ini agak sedikit butuh ekstra pemahaman agar masyarakat mau divaksin harus ada komunikasi masif agar lebih humanis," ungkap Fauzi.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 17 Februari 2022, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia bertambah 63.956 kasus sehingga total kasus mencapai 5.030.002 kasus. Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 469.868 kasus.

Kasus sembuh juga bertambah 39.072 sehingga totalnya mencapai 4.414.306 kasus sementara pasien meninggal bertambah 206 orang menjadi total 145.828 sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

Sedangkan untuk vaksinasi yang dilakukan, pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama Covid-19 di Indonesia sejumlah 189.067.416 dosis, dosis kedua yang sudah disuntikkan adalah sebanyak 138.280.959 dosis dan vaksinasi ke-3 mencapai 7.730.486 dosis.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya