Ketua DPD Apresiasi Pemkab Magetan Gemar Makan Telur

Dia berharap dengan gerakan makan telur diharapkannya mampu mengembalikan harga telur di pasaran sehingga mendongkrak perekonomian

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 12:00 WIB
Ketua DPD Apresiasi Pemkab Magetan Gemar Makan Telur
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto:Dok.DPD RI)

Liputan6.com, Jakarta Gerakan gemar makan telur yang digagas oleh pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur mendapat apresiasi dari Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Inisiasi yang di galakan oleh pemerintah Magetan ini, kata Lanyalla merupakan langkah terobosan yang baik guna mendorong peningkatan ekonomi terutama bagi peternak ayam petelur.

Selain untuk menyerap pasokan telur yang melimpah serta membantu peternak ayam ras. Gerakan makan telur juga sebagai upaya untuk meningkatkan gizi masyarakat Magetan karena telur memiliki banyak kandungan gizi yang baik untuk tubuh.

"Sekarang ini kan lagi pandemi Covid-19 jadi langkah ini sangat pas, karena dengan mengkonsumsi telur imunitas tubuh pun akan tetap terjaga," ucapnya saat menggelar reses di Jawa Timur, Minggu (20/2/2022).

Apalagi kata dia, Kabupaten Magetan dikenal sebagai pemasok telur bagi sekitar daerah. Oleh karena itu, dengan melakukan langkah ini diharapkannya mampu mengembalikan harga telur di pasaran.

Sementara itu, kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan Nur Haryani, untuk harga telur di pasar tradisional Magetan, pihaknya mencatat untuk harga telur ayam ras berada di harga Rp 18.000 sampai dengan Rp 19.000 per kilogram. Harga tersebut mengalami penurunan, karena sebelumnya harga telur di pasar tradisional sebesar Rp 20.000 per kilogram.

"Dengan gerakan gemar makan telur ini juga sebagai upaya kami mendorong ekonomi lokal Magetan," ujarnya.

Saat ini jumlah populasi ayam ras petelur yang produktif di Magetan mencapai dua juta ekor. Sedangkan Sedangkan, jumlah produksi telur harian di Kabupaten Magetan Jawa Timur mencapai 60 ton, dengan kemampuan serapan harian 20 ton untuk daerah setempat dan 40 ton lainnya dipasarkan ke luar wilayah Magetan.

"Langkah ini sebagai ikhtiar kami untuk menjaga perekonomian Magetan di tengah masa pandemi yang masih terus melanda," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya