Perjalanan 7 Dekade Kampus Unair, Ukir Prestasi Hingga Ciptakan Vaksin PMK

Salah satu momen penting yang tak terlewatkan dalam rangkaian sidang Dies Natalis adalah pemberian penghargaan kepada para ilmuwan Unair

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Nov 2024, 23:01 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 22:56 WIB
Perjalanan 7 Dekade Kampus Unair, Ukir Prestasi Hingga Ciptakan Vaksin PMK
Suasana Dies Natalis ke-70 di Lantai 5, Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus MERR C Unair Surabaya. (ist)

Liputan6.com, Surabaya Universitas Airlangga (Unair) Surabaya telah memasuki usia ke 70 tahun. Pada perjalanannya, rektorat hingga akademisi yang lain turut mengucapkan rasa syukur telah menjadi bagian dari perjalanan bersama Unair.

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih mengaku tidak menyangka perjalanan kampus Unair semakin tinggi. Ia mengaku tidak pernah membayangkan akan mengalami lompatan besar.

“Syukur Alhamdulillah, 70 tahun perjalanan Unair yang sangat luar biasa. Saat ini kita sedang terbang tinggi. Saya tidak menyangka bahwa perjalanan dan terbangnya Unair akan setinggi ini," ujarnya saat memimpin sidang Dies Natalis ke-70 di Lantai 5, Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen Kampus MERR C Unair Surabaya, Senin (11/11/2024).

"Kita memang merencanakan akan melompat, tapi tidak pernah membayangkan akan lompat setinggi ini. Ini merupakan karunia dari Yang Maha Kuasa,” imbuh Prof Nasih.

Ia mengatakan, salah satu momen penting dalam sidang ini adalah pemberian penghargaan kepada para ilmuwan Unair. Mereka adalah para peneliti yang masuk dalam daftar Top 2 persen Scientist versi Stanford University dan Elsevier, yaitu Ferry Efendi, Veryl Hasan, Santi Martini, Ratna Dwi Wulandari dan Moh Yasin (Alm).

Menurut Mohammad Nasih, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam bidang penelitian. Pencapaian yang dilakukan peneliti, menunjukkan komitmen Unair dalam mendorong penelitian yang tidak hanya relevan di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional.

Pada perjalanan tujuh dekadenya, Unair juga meluncurkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksin PMK ini merupakan hasil riset kolaboratif dari tim peneliti Unair sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat Indonesia.

Terus Berinovasi

Peluncuran vaksin ini, harapannya dapat mendukung program pemerintah terkait makan bergizi. “Insyaallah, kita siap berkontribusi di bidang pergizian dengan pervaksinan ini sebagai kontribusi kita untuk bangsa dan negara,” ujar Prof Nasih.

Setelah acara sidang selesai, kegiatan berlanjut dengan tasyakuran sebagai penutup rangkaian acara yang penuh rasa syukur.

Dies Natalis ke-70 Lustrum XIV Unair ini menjadi momentum penting bagi Unair untuk melanjutkan komitmennya sebagai universitas yang “Excellence with Morality”. 

Di usia yang semakin matang, Unair bertekad untuk terus berinovasi menghasilkan riset-riset berkualitas dan mengabdi kepada masyarakat demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

"Kegiatan ini menjadi simbol bahwa Unair tidak hanya berorientasi pada prestasi akademik, tetapi kebermanfaatan bagi bangsa dan negara," ucap Prof Nasih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya