Seorang Ayah Perlu 35 Tahun Buat Rumah Boneka Bagi Putrinya

Sarah Walkley meminta rumah boneka saat umur 5 tahun. Setelah 35 tahun barulah rumah boneka yang dibuat ayahnya selesai dibangun.

oleh Bio In God Bless diperbarui 22 Apr 2014, 14:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2014, 14:30 WIB
Geoffrey Walkley & Sarah Doll House 0414 1
Foto: dailymail.co.uk

Liputan6.com, Jakarta Biasanya si putri kecil suka memainkan boneka. Apalagi jika melihat sebuah rumah boneka yang cantik, Anda bisa direpotkan dengan rengekannya yang minta dibelikan mainan itu. Rajukan serupa juga datang dari seorang anak asal Essex Inggris bernama Sarah Walkley, 35 tahun yang lampau. Saat itu Sarah meminta sebuah rumah boneka kepada ayahnya Geoffrey Walkley.

 

Dikutip dari dailymail.co.uk pada Selasa (22/4/2014), selama 35 tahun itu, sebagian waktu George tertuang untuk membuat rumah boneka replika Rainham Hall. Rainham Hall merupakan situs milik organisasi The National Trust for Places of Historic Interest or Natural Beauty (The National Trust). Organisasi non-pemerintah ini didirikan pada tahun 1895 dan kini Pangeran Charles menjabat sebagai presiden organisasi.
 

Replika Rainham Hall yang dibuat oleh Geoffrey, yang kini sudah berusia 69 tahun, dilengkapi dengan remote control yang berfungsi untuk menyalakan lampu-lampu di rumah boneka itu. 14 cerobong asap terhubung dengan generator asap yang membuat cerobongnya dapat benar-benar mengeluarkan asap.
 

Tak ketinggalan teknologi canggih iPad Nano terpasang di rumah berarsitektur era Georgia (abad ke-18) yang berfungsi agar benar-benar ada musik di ruang musik rumah boneka. Sarah Walkley yang kini berusia 40 tahun bercerita bahwa saat meminta rumah boneka pada ayahnya, ia masih berumur 5 tahun. Kala itu adalah malam Natal tahun 1978.
 

Geoffrey menyanggupi permintaan anaknya dan mulai membuat blueprint. Sarah yang melihat blueprint megah itu hilang harapan untuk mendapat rumah boneka dalam waktu dekat. “Saat remaja, apa yang dikerjakannya terkadang membuat ku berkelakar. Akankah rumah boneka itu akan benar-benar terselesaikan?” ucap Sarah.
 

Sarah mengungkap bahwa ayahnya sangat telaten membuat rumah boneka itu. Progres pembuatan rumah boneka menjadi lebih cepat sejak Geoffrey pensiun dari pekerjaannya sebagai pengacara pada tahun 2004. Dengan pekerjaan baru sebagai konsultan paruh waktu, Geoffrey dapat menghabiskan 35 jam seminggu untuk proyek rumah bonekanya.

 

Sarah menceritakan bahwa saat pembuatan ada kalanya Geoffrey ingin menghancurkan rumah itu karena kesal. Untungnya Geoffrey tak melakukan hal tersebut. Ia berhenti sejenak saat emosi naik dan setelah stabil, ia mulai mengerjakannya kembali. Saat rumah boneka itu baru diselesaikannya Geoffrey bahkan sempat hilang selera melihat rumah itu. Beberapa minggu kemudian barulah Geoffrey dapat mengapresiasi pekerjaannya yang luar biasa.

 

Hasil dedikasi dan ketekunan memang membuahkan hasil yang menakjubkan. Teman-teman Sarah sangat kagum dengan rumah boneka itu. Menurut teman-temannya, mereka tak pernah melihat rumah boneka seperti buatan Geoffrey. Rumah boneka itu adalah sebuah karya seni.

 

Butuh sebuah mobil dan empat orang dewasa untuk membawa replika Rainham Hall berukuran 42 x 39 inci ini dari studio ayahnya menuju rumah. Setibanya rumah boneka itu dirumah, keluarga Geoffrey mengadakan pesta untuk apa yang telah dibuat sang ayah.

Rainham Hall adalah sebuah rumah yang dibangun oleh seorang pedagang dan kapetn kapal bernama John harle pada tahun 1729. Di rumah itu, John Harle melakukan aktivitas perdagangannya. Rumah yang terletak di desa Rainham, London Timur ini menjadi menjadi saksi yang tertinggal dari aktivitas perdagangan sungai (Thames) pada masa itu dimana kegiatan tersebut memainkan peranan penting bagi penduduk lokal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya