Balik dari Afrika, Turis Ini Bawa 'Souvenir' Belatung di Kulitnya

Turis Tiongkok bawa souvenir 20 belatung di kulitnya sepulang dari Afrika.

oleh Aria Sankhyaadi diperbarui 14 Nov 2014, 15:35 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2014, 15:35 WIB
Balik dari Afrika, Turis Ini Bawa 'Souvenir' Belatung di Kulitnya
Turis Tiongkok bawa souvenir 20 belatung di kulitnya sepulang dari Afrika.

Liputan6.com, Tiongkok Membawa souvenir atau cinderamata setelah berlibur dari suatu tempat adalah suatu hal yang sering dilakukan oleh banyak orang. Umumnya cinderamata yang dibawa adalah berupa makanan, baju dan pernak-pernik khas dari daerah yang dikunjungi.

Seperti yang dilansir dari Dailymail, Jumat (14/11/2014), berbeda dengan Ma, turis asal Guangzhou, Tiongkok berikut ini yang membawa pulang 'cinderamata' menakutkan setibanya dari Afrika.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya selama enam bulan di Afrika, Ma pun kembali ke Tiongkok. Tak lama ia kemudian merasakan keanehan pada kulitnya. Kulitnya sering terasa sakit dan timbul luka yang menyerupai goresan.

Ma lanjut memeriksakan kondisinya ke ahli kulit di Shenzhen Nanshan Hospital dan ternyata ada 'sesuatu' yang mengerikan sedang berada dalam tubuhnya dan berasal dari Afrika.

Ma akhirnya mengetahui jika ada belatung yang tinggal di dalam kulitnya. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 20 belatung hidup dalam kulit perut dan paha kanannya.

Hasil tes darah Ma menunjukkan tingkat eosinophils yang tinggi. Eosinophils adalah sel darah putih yang bertugas melawan parasit dan infeksi. Ini membuktikan adanya makhluk asing yang tinggal dalam tubuh Ma. Selanjutnya Ma menjalani operasi untuk mengeluarkan 20 belatung dalam tubuhnya.

Belatung tersebut dikenal sebagai belatung dari lalat tumbu. Lalat tumbu memang diketahui memiliki larva yang bisa memakan jaringan tubuh manusia. Lalat tersebut juga dikenal sebagai lalat belatung kulit. Biasanya larva lalat ini akan hidup secara parasit pada mamalia yang lebih besar, termasuk manusia.

Lalat tumbu akan meletakkan telurnya di tanah hingga menempel pada mamalia yang lebih besar. Selanjutnya larva tersebut akan masuk dalam kulit dan makan jaringan di dalamnya. Biasanya larva akan berkembang dalam waktu 12 hari.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya