Liputan6.com, Jakarta - Pulau Jeju telah ini jadi salah satu destinasi wisata utama di Korea Selatan. Namun beberapa tahun terakhir, jumlah wisatawan domestik yang bertolak ke sana tercatat menurun, dari 13,8 juta pada 2022 jadi 11,86 juta pada 2024.
Melansir The Korean Times, Kamis (20/3/2025), hal ini membuat Jeju harus berinovasi untuk kembali menarik minat pengunjung. Harapan baru muncul seiring perilisan drama Korea alias drakor When Life Gives You Tangerines.
Baca Juga
Serial ini, yang pertama kali tayang pada 7 Maret 2025, dengan cepat meraih popularitas global. Selain menduduki peringkat ke-5 secara global untuk acara TV di Netflix, serial ini juga jadi tayangan terpopuler di sembilan negara, termasuk Korea, Vietnam, Thailand, Taiwan, dan Filipina.
Advertisement
Serial yang mengisahkan kehidupan Oh Ae Soon (diperankan IU) dan Yang Gwan Sik (diperankan Park Bogum) yang penuh petualangan di Pulau Jeju ini tidak hanya menawarkan cerita yang menarik. Di antara adegannya, drakor tersebut menyoroti keindahan alam pulau itu.
Lokasi-lokasi ikonik di Jeju, seperti Pantai Gimnyeong Seongsegi dan Seongsan Ilchulbong, mendapat sorotan baru berkat serial ini. Keindahan lautan biru kobalt, pasir putih, serta situs Warisan Dunia Alam UNESCO yang ditampilkan dalam serial ini diharapkan dapat membangkitkan kembali minat wisatawan untuk mengunjungi Jeju.
Menurut analisa, jumlah penerbangan domestik ke Jeju menurun, dari 171.754 pada 2022 jadi 156.533 pada 2024. Layanan yang buruk dan biaya yang mahal telah jadi faktor kontributor terhadap penurunan minat wisatawan.Â
Efek Popularitas Drakor
Dari yang sudah-sudah, popularitas K-drama menunjukkan potensi besar untuk menghidupkan kembali pariwisata regional. Pemerintah Provinsi Khusus Jeju mengumumkan akan meluncurkan kampanye wisata musim semi dari 28 Maret hingga 6 April 2025.
Pihaknya berkolaborasi dengan Korea Heritage Service dalam kampanye "Visit Jeju Heritage Year 2025" untuk mempromosikan keunikan budaya dan alam pulau tersebut. Kampanye ini akan menyoroti festival-festival budaya dengan latar belakang bunga-bunga musim semi yang menawan, seperti bunga kanola dan bunga sakura.
Selain itu, program tur prangko akan mengajak pengunjung menjelajahi kebun jeruk keprok, melihat lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik, dan bunga kamelia yang terkenal, dengan kesempatan memenangkan tiket pesawat ke Jeju. Pejabat industri pariwisata optimis bahwa tren ini akan meningkatkan jumlah pengunjung.
"Sejak drama ini dirilis, permintaan berwisata ke Jeju meningkat signifikan. Popularitas K-drama tampaknya berdampak positif pada revitalisasi pariwisata di Pulau Jeju," ujar seorang pejabat industri pariwisata.Â
Kim Yang Bo, direktur biro budaya, olahraga, dan pendidikan pemerintah Jeju, menambahkan, "Kami berharap, budaya dan alam Jeju akan diperkenalkan ke seluruh dunia melalui kesuksesan global drama yang menggambarkan empat musim Jeju yang indah."
Â
Advertisement
Pemerintah Jeju Ikut Bantu Selama Syuting
Mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, Pemerintah Provinsi Khusus Jeju mengumumkan pada Senin, 17 Maret 2025, bahwa mereka bekerja sama dengan Jeju Contents Agency untuk mempromosikan "When Life Gives You Tangerines" secara global. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan sektor pariwisata Jeju.
Sebagai bentuk dukungan terhadap produksi drama, mereka membantu proses pencarian lokasi syuting selama lebih dari satu tahun sejak akhir 2022. Di samping itu, insentif lokasi sebesar 50 juta won (sekitar Rp460 juta) diberikan pada tim produksi untuk memperlancar proses syuting.
Beberapa lokasi utama dalam drama ini meliputi Seongsan Ilchulbong, Pantai Gimnyeong, Jeju Mokgwana, dan ladang bunga soba di Ora-dong. Pantai Gimnyeong, contohnya, jadi latar bagi adegan emosional saat Ae Soon kecil menunggu ibunya, seorang haenyeo, sebutan penyelam wanita tradisional.Â
Pantai ini terkenal dengan batu basal hitamnya yang halus dan air lautnya yang berwarna zamrud. Kemudian di kaki Seongsan Ilchulbong, Ae Soon menghadapi hukuman berat akibat kepercayaan tradisional mengenai keturunan laki-laki.
Strategi Pemasaran Lewat Drakor
Melansir The Chosun Daily, sebagai strategi promosi, video pemasaran telah ditayangkan di lebih dari 1.200 platform, termasuk kanal YouTube Happyjejudo, situs Visit Jeju, billboard digital, serta layar informasi di halte bus. Pemerintah Jeju juga berencana membangun rute wisata yang menghubungkan lokasi syuting drama ini.
Fenomena ini mengingatkan pada dampak drama Korea lain terhadap pariwisata Jeju. Sebelumnya, lokasi syuting drakor "Welcome to Samdal-ri" dan "Extraordinary Attorney Woo" juga berhasil menarik banyak pengunjung.
Beberapa tempat, seperti Pelabuhan Ojo dan Jalan Pesisir Kincir Angin Sinchang, masih ramai dikunjungi berkat popularitas drama tersebut. Hal yang sama terjadi di Pelabuhan Sindo di Daejeong, tempat karakter Woo Young Woo dan Lee Jun Ho melihat lumba-lumba, serta Batu Changkkom di Jocheon yang jadi lokasi adegan emosional pengacara Jung Myung Seok.
"Kami melihat Jeju semakin jadi pilihan utama bagi industri hiburan Korea. Ke depan, kami bakal terus mendorong lebih banyak produksi film dan drama untuk mengambil latar di pulau ini," ungkap seorang pejabat Jeju Contents Agency.
 Â
Advertisement
