Plesir ke Singapore Zoo & River Safari, Wisata Andalan Singapura

Simak serunya jalan-jalan Liputan6.com ke Singapore Zoo & River Safari.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Feb 2015, 17:35 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2015, 17:35 WIB
Singapore Zoo & River Safari 0115 5
Foto: Fiky Ariyanti

Liputan6.com, Singapura Berwisata ke kebun binatang menyuguhkan pengalaman tersendiri, bisa memandang ribuan satwa langka ciptaan Tuhan. Decak kagum mengalir saat penonton terbuai dalam pertunjukkan satwa liar di Singapore Zoo dan River Safari di Negeri Singa. Ya, Kebun Binatang Singapura atau lebih dikenal dengan Singapore Zoo & River Safari merupakan 2 dari sekian banyak tempat wisata andalan negri itu. Kebun binatang ini berada di bawah pengelolaan Wildlife Reserves Singapore (WRS). WRS adalah perusahaan induk dari atraksi-atraksi yang telah mengantongi penghargaan, seperti Jurong Bird Park, Night Safari, Singapore Zoo & River Safari.

Tim Liputan6.com berkesempatan terbang dari Indonesia menuju Singapura untuk menikmati langsung petualangan menjelajah kebun binatang tersebut belum lama ini. Pagi itu matahari baru saja kembali dari peraduannya. Cuaca di sana kala itu sangat bersahabat. Rasa penasaran yang menggelayut mampu mengalahkan sengatan matahari pagi yang sudah terasa menyentuh kulit. Perjalanan dari bilangan Irrawady Street atau sekitaran Novena memakan waktu hampir 30 menit untuk sampai ke lokasi Singapore Zoo tanpa macet. Pemandangan selama perjalanan adalah gedung-gedung pencakar langit.

Pertama kali menginjakkan kaki di pelataran Singapore Zoo, pepohonan rindang kaya dengan oksigen menyambut kedatangan kami. Kawasan kebun binatang yang sudah berusia 42 tahun itu terawat sangat baik. Dari sinilah petualangan kami dimulai. Sebelum pukul 09.00 waktu setempat terlihat pengunjung berduyun-duyun mendatangi Ah Meng Restaurant di kawasan Singapore Zoo. Mereka memburu waktu untuk bisa sarapan pagi bersama keluarga orang utan dan ular. Program favorit ini diberi nama Jungle Breakfast with Wildlife.

Saat jarum jam tepat menunjukkan pukul 09.00, 2 orang utan dewasa dan 3 anaknya datang menggelantung pada seutas tali satu per satu dari arah Timur hingga semuanya berkumpul di tengah. Pengunjung, turis asing maupun lokal tertegun melihat keakraban keluarga orang utan tersebut. Momen indah ini pun tak dilewatkan pengunjung dengan foto bersama. Dulu, ikon Singapore Zoo pada program ini adalah Ah Meng, orang utan asal Sumatera. Namun maskot kebun binatang itu menghembuskan nafas terakhir di tahun 2008.

Perjalanan berlanjut mengelilingi kebun binatang seluas 26 hektar yang memiliki lebih dari 2.800 satwa dan mewakili lebih dari 300 spesies. Satwa populer di kebun binatang ini antara lain, orang utan Sumatera, komodo, singa laut, bekantan atau monyet berhidung panjang, pinguin Afrika, monyet paling kecil di dunia, gajah-gajah Asia, cheetah dan masih banyak lainnya. Tata taman wisata Singapore Zoo didesain sangat menarik dengan standar kelas dunia, bersih dan bebas dari nyamuk supaya menjadi rumah yang nyaman bagi satwa-satwa.

Singa Laut Lempar Piring hingga Pelatihan Gajah

Singa Laut Lempar Piring hingga Pelatihan Gajah

Bendungan dengan air jernih semakin menambah keasrian Singapore Zoo. Bahkan beberapa satwa dilepas sehingga pengunjung bisa lebih dekat dengan satwa, seperti kancil, kupu-kupu, kelelawar. Bagi pengunjung yang enggan berjalan kaki menyusuri satu per satu camp satwa, pengelola Singapore Zoo menyediakan angkutan tram atau bus. Tram ini dapat menurunkan dan mengangkut penumpang pada shelter-shelter yang sudah tersedia. Ketika lelah menghinggap sekujur tubuh, pengunjung dapat beristirahat sejenak sambil menyaksikan berbagai pertunjukkan satwa.

Splash Safari misalnya dibuka setiap hari pada pukul 10.30 dan 17.00 waktu setempat. Pertunjukkan ini menampilkan kepiawaian Singa Laut dalam bermain lempar piring, dan aksi kocak dari satwa tersebut. Adapula pertunjukkan sekumpulan anjing dalam Animal Friends Show setiap hari pukul 11.00 dan 16.00 waktu setempat. Elephants at Work and Play pukul 11.30 dan 15.30 waktu setempat setiap hari dan Rainforest Fights Back setiap hari pukul 12.30 dan 14.30. Semua pertunjukkan ini melibatkan pengunjung untuk berinteraksi dengan satwa.

Menurut Director Zoology WRS, Kumar Pillai, pihaknya menata kembali pelatihan untuk gajah dengan cara lebih aman yakni menggunakan metode free contact. "Artinya ada kontak antara pelatih dan gajah soal gerakan-gerakan apa yang diinginkan para penonton, tapi tetap aman. Membangun hubungan antara pelatih dan gajah lebih dekat," ujar dia saat berbincang dengan wartawan. Program lainnya adalah memberi makan untuk satwa jerapah, badak, dan cheetah. Dengan mengantre, pengunjung bisa ikut merasakan keseruan menyuapi makanan untuk jerapah dan badak. Saat tangan masuk ke pangkal mulut terluar dua hewan itu, pengunjung akan merasakan sensasi berbeda.

Kesehatan satwa merupakan faktor penting bagi WRS. Pengelola Singapore Zoo tak akan membiarkan satwa-satwanya terkapar lemah tak berdaya. Wildlife Healthcare and Research Center ibarat balai pengobatan bagi satwa-satwa yang terbaring sakit. Di klinik ini lengkap dengan ruangan treatment, ruang x-ray, ultrasoundscan dan peralatan canggih lain. Saat kami berkunjung ke lokasi tersebut, pisau bedah menari di atas tubuh seekor cheetah yang sedang mendapat perawatan intensif dari dokter hewan akibat menderita sakit.

Pillai menyebut jumlah pengunjung Singapore Zoo sebanyak 1,7 juta orang per tahun. Dalam sehari, berkisar 3.000-4.000 pengunjung di hari kerja dan rata-rata 6.000-7.000 pengunjung di akhir pekan. Masa-masa peak season terjadi pada bulan Desember. Namun turis dari masing-masing negara mempunyai musim liburan berbeda. Turis dari India misalnya, mulai menyesaki Singapore Zoo pada bulan Juli. Sementara turis Jepang datang dua kali dalam setahun. Sedangkan pengunjung lokal di Juni dan Desember. "Kebanyakan yang mengunjungi Singapore Zoo 60 persen lokal dan 40 persen turis asing. Berasal dari Indonesia, India, China, Jepang, Korea, Australia, dan negara lainnya," kata Pillai.

 

Singapore Zoo

Harga tiket masuk  : Dewasa S$ 28.00
                                 Anak-anak S$ 18.00 (3-12 tahun)

Tarif tram                : Dewasa S$ 5.00
                                 Anak-anak S$ 3.00 (3-12 tahun)

Jam operasional : Buka setiap hari mulai pukul 8.30-18.00 waktu setempat

Menikmati River Safari

Menikmati River Safari

Kurator Education WRS, Rekha Nair mengungkapkan, WRS menawarkan berbagai program pendidikan bagi anak pada rentang usia 7-12 tahun. Mengajarkan pengalaman berbeda yang tidak akan pernah diperoleh saat berada di sekolah. "Di sekolah, guru cuma menerangkan beruang kutub lewat gambar dan video. Tapi kita membawanya ke kebun binatang dan memberi kesempatan langsung bagi siswa untuk mengamatinya dan memegangnya. Ini pola belajar yang berbeda dengan di sekolah," ujar dia. Program paling populer, terangnya, pembelajaran soal kebun binatang ke sekolah-sekolah dalan enam bahasa berbeda.

Dijelaskan Nair, pihaknya turut serta membawa hewan hidup seperti tarantula, ular dan lainnya ke sekolah agar lebih menyenangkan. "Mengunjungi juga taman burung atau kebun binatang, mengajarkan anak belajar menyentuh, memberi makan dan berinteraksi dekat dengan satwa-satwa yang ada," jelas Wanita yang pernah menjadi guru selama 10 tahun itu. Nair mengaku, ada sekira 5-8 kelompok berjumlah 30-60 anak per kelompok untuk mengikuti program-program tersebut. Permintaan datang dari siswa di Hong Kong, China, Malaysia dan negara lainnya. Dan WRS mempunyai jumlah guru sebanyak 12 orang dari 21 tim edukasi.

Wisata Liputan6.com di tempat ini kemudian berlanjut ke River Safari. River Safari adalah sebuah taman kehidupan liar seluas 12 hektar yang menyajikan konsep serba sungai. Taman yang baru beroperasi 28 Februari 2014 itu diklaim sebagai satu-satunya dan pertama di Asia. Menjadi rumah bagi satwa-satwa liar air tawar terbesar di dunia yang membetot jumlah pengunjung hampir 1 juta orang per tahun. Untuk sampai ke River Safari dari kawasan Singapore Zoo hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja dengan berjalan kaki. Di area ini, pengunjung wajib menelusuri deretan galeri air tawar yang menampilkan lebih dari 6.000 satwa air dan mewakili 200 spesies.

Mata pengunjung akan terperangah saat dibawa mengarungi sungai Mississippi sampai ke sungai Yangtze untuk bertemu dengan satwa air liar raksasa dan ikan super besar. Mempelajari keunikan dari satwa-satwa yang biasa hidup pada habitat Sungai Amazon, Sungai Mekong dan Sungai Nil. Diantaranya, ikan lele raksasa Mekong yang sangat langka, ikan dayung Mississipi, ikan buaya gar yang panjangnya mencapai 3 meter dan berat 100 kg, ikan harimau Afrika, berang-berang sungai raksasa, pari sungai raksasa, Arwana Afrika, salamander gergasi China yang merupakan amfibi terbesar di dunia.

Puas menyelami kehidupan bawah sungai air tawar, pengunjung diajak menyapa dua panda raksasa asal China. Panda ini tinggal dalam sebuah area seluas 1.500 meter persegi bersuhu antara 18-22 derajat celcius. Panda ini diberi nama Jia Jia dan Kia Kia. Jia Jia lahir di Yaan Base of China Conservation and Research Center pada 3 September 2008. Sedangkan Kia Kia berusia lebih tua dari Jia Jia, pada 14 September 2007 dan lahir di Wolong Giant Panda Research Center, Sichuan. Kedua panda tersebut bak bintang di area Yangtze Zone di River Safari. Semua mata pengunjung tertuju pada polah lucu dari Jia Jia dan Kia Kia. Pengunjung berkesempatan mengabadikan momen itu.

Pengunjung dapat merasakan sensasi berbeda saat meluncur di atas kapal boat dan menyusuri aliran sungai di River Safari. Seperti menaiki Niagara Fals di Dufan tanpa meluncur dari ketinggian. Namun sesekali kapal terhempas sehingga membuat pakaian sedikit basah. Dari atas kapal boat, kita bisa menikmati pemandangan satwa-satwa seperti flamingo, jaguar, burung unta, dan banyak lainnya. Tur berlanjut membelah bendungan menggunakan kapal penumpang terbuka. Namanya River Safari Cruise.

Selama 15 menit, pengunjung dibawa berkeliling sambil memandang satwa jerapah, badak yang terdapat di bibir bendungan. Sesekali pengunjung akan mendengar raungan gajah tanpa terlihat wujudnya dari kejauhan. Petualangan River Safari ditutup dengan galeri pameran akuarium air tawar terbesar di dunia di area Amazon Flooded Forest. Dalam akuarium ada lebih dari 18 spesies satwa berbagai warna dan ukuran yang berenang dengan gemulai. Pengunjung serasa berada di bawah laut dan menyaksikan kerumunan satwa tersebut.

 

River Safari

Harga tiket masuk                           : Dewasa S$ 25.00
                                                          Anak-anak S$ 16.00 (3-12 tahun)

Tarif Amazon River Quest Boat Ride : Dewasa S$ 5.00
                                                           Anak-anak S$ 3.00 (3-12 tahun)

Tarif River Safari Cruise                    : Dewasa S$ 5.00
                                                           Anak-anak S$ 3.00 (3-12 tahun)

Jam operasional                               : 9.00-16.00 waktu setempat

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya