Liputan6.com, Jakarta Dewasa ini, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam jiwa Indonesia mulai memudar. Hal ini terlihat dari kurangnya penghargaan dan kecintaan generasi muda terhadap budaya yang dimiliki Bangsa ini. Butuh penyemangat dan wadah agar semangat dan nilai luhur itu kembali.
Dji Sam Soe kembali mempersembahkan Mahakarya Indonesia bertajuk Jiwa Indonesia. Rangkaian acara ini telah dimulai dengan Kick Off Mahakarya Indonesia, rabu 29/4/2015 kemarin di KKopicini, Hotel Kartika Chandra. Dalam rangkaian acara ini juga digelar writing competition untuk blogger. Kemudian juga akan digelar pentas wayang dan silat yang diharapkan mampu mengundang antusiasme generasi muda.
Advertisement
JJ Rizal sebagai sejarawan menyambut baik gelaran acara ini. Dia mengatakan bahwa sejarah Indonesia mampu menumbuhkan kembali nilai-nilai yang harusnya dimiliki generasi sekarang, yaitu kerendahan hati, kesabaran, kegigihan, dan gotong royong.
"Silat dan wayang adalah warisan sejarah, warisan budaya yang sangat mahal harganya. Jika kita semua mempelajarinya, saya rasa kita mampu menemukan nilai-nilai luhur di dalamnya," ujarnya saat ditemu usai acara Kick Off Mahakarya Indonesia.
Tidak hanya silat dan wayang, semua unsur seni dan budaya dapat menumbuhkan jiwa Indonesia. sejalan dengan yang disampaikan Yayan Ruhian, master silat Indonesia yang juga aktif di dunia perfilman, setelah bermain dalam film The Raid.
"Silat mengusung nilai gotong royong dan kegigihan yang sangat kuat, bahkan terbawa saat saya memerankan sebuah tokoh dalam film. Melalui film pun kita dapat memunculkan kembali jiwa Indonesia tersebut". ujarnya
Dalam kesempatan yang sama, seniman Dalang Urban Indonesia Nanang Hape juga merasa tertantang setelah diajak bergabung dalam gelaran acara ini. Baginya, Wayang adalah seni yang menggabungkan kesabaran dan kerendahan hati.
"Kami para seniman siap memperkenalkan budaya dan sejarah bangsa yang memiliki banyak nilai ini kepada masyarakat. Mulai dari proses pembuatannya, wayangnya, hingga kisah dan karakternya mencerminkan jiwa Indonesia". tutupnya
Dengan digelarnya Mahakarya Indonesia ini, masyarakat luas diharapkan semakin mengenal silat dan wayang Indonesia. Tidak hanya mengenal namun juga mampu melihat nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Terlebih kini telah muncul wayang urban. Masyarakat dapat menikmati pertunjukan wayang yang berbeda. Wayang urban dimainkan tidak menggunakan bahasa Jawa, melainkan bahasa Indonesia.
Dengan begini masyarakat lebih mengerti kisahnya dan semakin tertarik dengan pertunjukannya. Bagi Anda yang penasaran seperti apa wayang urban dan silat Indonesia ini, Anda dapat mengikuti Gelaran Mahakarya Indonesia. (mit/ret)