Liputan6.com, Jakarta Eleanor Hawkins, seorang backpacker asal Inggris yang telah dipenjara selama 3 hari dan didenda hampir sebesar 900 poundsterling oleh pemerintah Malaysia karena ulahnya berpose telanjang di puncak Gunung Kinabalu, akhirnya terbang kembali ke negara asalnya, seperti dikutip dari Independent.co.uk pada Senin (13/6/2015).
Kejadian pose telanjang Hawakins berlangsung 6 hari sebelum gempa berskala 6 melanda Kinabalu dan menyebabkan 18 korban jiwa yang terjadi pada 6 Juni lalu. Para tetua suku adat yang tinggal di wilayah Kinabalu berpendapat bahwa gempa tersebut terjadi akibat kemarahan para roh yang bersemayam di gunung yang dianggap suci itu.
Baca Juga
Tak lain lagi, Hawkins bersama 9 orang temannya dituding oleh para suku adat dan pemerintah Malaysia menjadi penyebab munculnya kemarahan tersebut. Hingga kini, sejumlah media Malaysia melaporkan bahwa Hawkins masih ditahan di kepolisian setempat hingga menunggu proses investigasi lebih lanjut.
Advertisement
Hawkins membela diri di media dengan mengatakan bahwa banyak hal-hal konyol yang dilakukan oleh para pendaki gunung. Tan Sri Alfred Jabu, Deputy First Minister di Sarawak mengatakan bahwa sebagai pendaki gunung di negeri orang, berbuat hal yang tidak senonoh sangatlah tidak pantas dihormati dan layak dihukum. "Ada protokol sewaktu mendaki gunung yang harus dipatuhi, dan itu termasuk menjaga kehormatan gunung itu sendiri dan penjaganya," katanya sebagaimana dikutip dari Star Malaysia, Senin (13/6/2015).
Hingga kini, Gunung Kinabalu masih ditutup paska terjadinya gempa. Pemerintah Sarawak memastikan bahwa gunung tersebut ditutup untuk segala jenis kegiatan pendakian selama kurang lebih 3 minggu sejak gempa terjadi. Jika tidak terjadi gempa susulan, Gunung Kinabalu bisa dibuka lagi untuk pendakian pada akhir Juni ini. (Elizabeth Swanti)