Hindari Hal Ini Saat Berwisata Selam di Laut

Dikaruniai alam laut yang indah, aktivitas wisata bahari Indonesia makin diminati banyak wisatawan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 04 Jan 2016, 22:03 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 22:03 WIB
Taka Bonerate, Bukti Kalau Selawesi Tak Hanya Punya Wakatobi
Taka Bonerate jadi bukti kalau taman laut cantik di Sulawesi tak hanya Wakatobi.

Liputan6.com, Jakarta Wisata bahari masih menjadi pilihan banyak orang untuk menghabiskan waktu liburan akhir tahun. Polling yang digelar tim Liputan6.com menunjukkan, dari 5 pilihan destinasi wisata akhir tahun, 30% (mewakili terbanyak) memilih wisata bahari sebagai tujuan wisata akhir tahun mereka.

Wisata bahari memang menjadi salah satu wisata unggulan di Indonesia. Bahkan dari 10 destinasi wisata prioritas 2016 yang telah ditetapkan Kementerian Pariwisata dalam jumpa pers akhir tahun, sebagian besar masih didominasi oleh wisata bahari.

Namun demikian, dalam aktivitasnya, kerap kali dijumpai wisatawan yang kurang menyadari akan pentingnya menjaga ekosistem laut. Beberapaa kasus ditemukan, ubur-ubur yang mati karena sentuhan dan diangkat ke permukaan, atau terumbu karang yang rusak karena terinjak-injak.

Mengingat pentingnya usaha pelestarian laut di tengah makin diminatinya wisata bahari, WWF Indonesia mengedukasi wisatawan dengan meluncurkan buku panduan “Mengamati dan Berinteraksi dengan Satwa Laut”. Dalam buku tersebut diuraikan beberapa hal yang perlu diperhatikan wisatawan dekaligus jasa penyedia wisata agar tidak merusak ekosistem laut dalam aktivitas wisatanya.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan wisatawan saat melakukan aktivitas wisata bahari, khususnya wisata pantai dan menyelam, seperti dikutip dalam buku tersebut, Minggu (3/1/2015).

Hindari Mengganggu Satwa
Hindari mendekati atau mengganggu satwa saat sedang melakukan aktivitas menyelam. Beberapa satwa laut sangat sensitif pada sentuhan. Ubur-ubur misalnya, akan hancur jika mendapat sentuhan keras diangkat ke permukaan air. Biarkan satwa bergerak dengan bebas, terutama satwa yang bernapas dengan paru-paru, seperti penyu, yang harus ke permukaan air untuk bernapas.

Hindari Memberi Makan
Memberi makan satwa memang pekerjaan mulia, namun hal tersebut tidak tepat dilakukan saat sedang menyelam. Pasalnya pemberian makan akan menarik perhatian satwa laut, dan tidak menutup kemungkinan Anda akan mendapat serangan satwa laut.

Hindari Memotret dengan Flash
Beberapa satwa laut sangat sensitif terhadap flash kamera. Jika keadaan memaksa untuk memakai flash, usahakan tidak diarahkan ke bagian kepala atau mata satwa, karena akan sangat mengganggu dan bisa membuat satwa menjadi stres atau bahkan mati. Penggunaan flash bahkan sangat dilarang saat Anda berinteraksi dengan hiu paus.

Bergeraklah dengan Hati-hati
Sadari bahwa saat menyelam Anda juga membawa tabung oksigen dan peralatan menyelam lainnya. Bergeraklah dengan hati-hati, dan pastikan peralatan selam Anda tidak menyentuh karang sehingga bisa mengakibatkan terumbu karang yang hancur.

Hindari Menginjak Karang
Mengabadikan momen saat berwisata tentu suatu hal yang penting. Namun bukan berarti Anda harus abai dengan lingkungan sekitar. Banyak kasus terjadi, demi pengambailan gambar, wisatawan harus menginjak-injak karang sehingga mengakibatkan kerusakan. Kerusakan terumbu karang menjadi suatu hal yang fatal, pasalnya perlu waktu yang lama untuk memulihkannya kembali.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya