Liputan6.com, Jakarta Ada satu hal lucu tentang orang yang terlalu banyak bicara, mereka tidak tahu bahwa mereka membuat kesalahan. Mungkinkah Anda salah satunya? Atau Anda pernah bertemu dengan orang seperti ini?
Dilansir dari mydomaine.com, Jumat (26/8/2016), Harvard Business Review membuat strategi yang dapat membantu Anda menyelamatkan diri dari terlalu banyak bicara.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai permulaan, sebenarnya ada alasan ilmiah mengapa seseorang berbicara terlalu banyak dan ini karena berbicara tentang diri sendiri kepada orang lain dapat melepaskan hormon kesenangan yang disebut dopamin.
Dalam hal ini, kebiasaan berbicara tentang diri sendiri bagi Anda dapat menjadi adiktif.
Alasan lain Anda dapat menjadi terlalu berlebihan adalah karena sebagai seorang manusia, Anda memiliki hasrat untuk didengarkan.
Namun, tenang saja, ada sebuah strategi yang dapat membantu Anda untuk memahami dan mengidentifikasi kapan Anda terlalu banyak bicara.
Mark Goulston, penulis menjelaskan bahwa pada 20 detik pertama, pendengar akan masih menyukai Anda selama pernyataan yang dikeluarkan masih relevan dengan percakapan.
Namun, ketika Anda berbicara lebih dari setengah menit pada satu waktu, pendengar akan menganggap Anda orang cerewet, karena mereka mulai bosan.
20 detik berikutnya meningkatkan risiko pendengar mulai kehilangan minat dan berpikir Anda terlalu bertele-tele.
Sedangkan lewat dari 40 detik dan Anda masih terus bicara, lebih baik Anda berhenti atau Anda berada dalam bahaya.
Selamat mencoba!