Jangan Terlalu Banyak Bicara, Ini 4 Bukti Ilmiahnya

Mengurangi bicara dan lebih banyak diam ternyata memberi manfaat positif bagi manusia.

oleh Annabella Siahaan diperbarui 22 Apr 2016, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2016, 10:30 WIB
Diam
Mengurangi bicara dan lebih banyak diam ternyata memberi manfaat positif bagi manusia.

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan manusia dipenuhi dengan kebisingan, baik dari suara sesama manusia yang sedang berkomunikasi, musik, mobil, keramaian, dan masih banyak lagi. Manusia telah terbiasa dengan suara-suara yang mengelilinginya hingga kadang tak lagi sadar akan keberadaan suara-suara tersebut.

Dilansir dari situs Brightside pada Kamis (21/4/20160, ternyata manusia membutuhkan keheningan dalam hidup. Bunyi yang didengar manusia terlalu banyak hingga dapat dianggap sebagai polusi akustik. Mengurangi kadar bunyi yang didengar dalam satu hari dapat memberikan ketenangan bagi otak. Simak 4 alasan ilmiah yang membuktikan bahwa manusia butuh lebih sering 'puasa' dari kebisingan sehari-hari.

1. Keheningan meningkatkan regenerasi sel-sel otak

Sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh bunyi dilakukan pada seekor tikus di tahun 2013. Tikus yang diberikan waktu tenang tanpa bunyi apapun selama 2 jam per hari memiliki sel-sel baru di hippocampus, area di otak yang bertanggung jawab akan kemampuan belajar, ingatan, dan emosi.

2. Keheningan membuat manusia lebih kreatif

Saat manusia beristirahat, otak tetap bekerja dan memproses segala informasi yang telah diterima di hari tersebut. Saat proses ini berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan bunyi atau interupsi lainnya, otak mengintegrasi emosi dan ingatan yang meningkatkan imajinasi dan meningkatkan perkembangan otak. Keheningan menghasilkan otak yang lebih kreatif dan terbuka akan banyak hal di dunia.

3. Keheningan membantu mengurasi stres dan ketegangan

Telah terbukti bahwa kebisingan konstan memengaruhi otak manusia dan dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon stres. Keheningan, sebaliknya, memiliki efek sebaliknya. Tanpa kebisingan, ketegangan pada otak dan tubuh akan terangkat. Para peneliti memantau perubahan tekanan darah dan sirkulasi dan menemukan kesimpulan bahwa lebih baik menghabiskan waktu 2 menit tanpa bunyi apapun daripada mendengarkan musik santai.

4. Keheningan mengisi ulang sumber daya mental manusia

Kebisingan seringkali menjadi pengganggu dalam proses memecahkan masalah baik saat belajar maupun bekerja. Bunyi-bunyian yang terlalu banyak dapat mengurangi motivasi, konsentrasi dan justru meningkatkan jumlah kesalahan. Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang tinggal atau bersekolah di daerah dekat jalan raya yang sibuk memiliki nilai yang lebih rendah dalam bidang membaca dan bahasa dibandingkan anak-anak yang tinggal atau bersekolah di daerah yang lebih tenang. Namun tak perlu khawatir, otak dapat mengembalikan hal-hal yang hilang akibat polusi akustik jika mendapatkan waktu tenang tanpa kebisingan yang cukup dalam sehari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya