Liputan6.com, Jakarta University of Illinois meminta 376 pasangan untuk memberikan rincian tentang hubungan cinta mereka selama sembilan bulan, cara-cara mereka berkomunikasi dan menjalin koneksi, serta menjelaskan alasan-alasan di balik pergeseran komitmen mereka.
Baca Juga
Advertisement
Para pasangan memenuhi permintaan data tersebut dan tim di belakang penelitian ini menemukan bahwa ada empat kategori hubungan yang berbeda dan sebagian besar pasangan akan masuk dalam salah satu kategori tersebut. Dilansir dari Marieclaire.co.uk pada Kamis (1/9/2016), berikut 4 tipe pasangan berdasarkan hasil penelitian dari University of Illinois.
Pasangan Dramatis
Tipe pasangan ini didominasi oleh naik turunnya emosi, dan juga perubahan level komitmen yang sering terjadi. Emosi negatif menjadi bagian kuat dari hubungan ini, dan masing-masing pasangan cenderung membuat keputusan berdasarkan pengalaman buruk yang terjadi selama hubungan mereka. Pikiran pesimis tentang hubungan mereka juga menjadi faktor yang dapat perlahan-lahan mengurangi komitmen mereka masing-masing. Sifat-sifat tidak konsisten ini menunjukkan bahwa hubungan pasangan ini lebih mudah berakhir dibandingkan tipe pasangan lainnya.
Pasangan Penuh Konflik
Cinta seperti ini bisa terasa rumit untuk dipertahankan. Tipe pasangan ini berputar sekitar ketegangan pikiran yang terjadi antar konflik, dimana kedua belah pihak sering merasa putus asa, dan gairah, yang akan mengembalikan daya tarik mereka masing-masing dalam hubungan tersebut. Ini adalah siklus tarik ulur. Komitmen berfluktuasi, paling sering terjadi segera setelah argumen. Namun, walaupun tipe pasangan ini terdengar melelahkan, mereka dapat tetap bertahan bahkan saat komitmen dari keduanya dipertanyakan.
Pasangan Sosial
Tipe pasangan ini membutuhkan rasa puas dan stabilitas dalam hubungan mereka. Jaringan pertemanan mereka berada dalam lingkaran yang sama, dan teman-teman dari kedua belah pihak sangat berpengaruh terhadap setiap keputusan yang harus mereka ambil. Menurut Brian Ogolsky, seorang profesor yang memimpin penelitian ini, hubungan jangka panjang seharusnya berdasarkan pertemanan yang didasari oleh rasa cinta. Dengan memiliki teman-teman yang sama, pasangan ini akan merasa lebih dekat dan semakin berkomitmen satu sama lain.
Pasangan Saling Bergantung
Tipe pasangan yang saling bergantung dan sangat terlibat dalam kehidupan satu sama lain, dengan cara yang positif. Mereka menjalani kemitraan dengan saling memperhatikan dan bersikap bijaksana yang sangat dibutuhkan untuk mencapai kebahagiaan dalam hubungan jangka panjang. Pasangan ini juga berbagi jaringan teman namun tidak membiarkan hubungan mereka terpengaruh dengan pendapat orang lain tentang hubungan mereka. Pasangan ini justru akan menggunakan berbagai peristiwa di sekitar mereka untuk memperkuat komitmen mereka masing-masing.
Seperti yang mungkin sudah Anda tebak, tipe pasangan yang saling bergantung adalah tipe yang paling kuat dalam hal komitmen dan dipercaya akan bertahan dalam hubungan jangka panjang. Kabar baiknya adalah, para pasangan dapat bertransisi dari satu tipe ke tipe lainnya, tak ada yang mutlak dalam kategori ini.