Ternyata, Wanita Dilahirkan dengan Naluri Kuat untuk Selingkuh

Siapa bilang selingkuh hanya untuk kaum pria?

oleh Annabella Siahaan diperbarui 29 Agu 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2016, 21:00 WIB
Ternyata, Wanita Dilahirkan dengan Naluri Kuat untuk Selingkuh
Siapa bilang selingkuh hanya untuk kaum pria? Sumber: Marieclaire.co.uk.

Liputan6.com, Jakarta Pernah mendengar pepatah barat tentang selingkuh seperti 'sowing wild oats' yang berarti menabur gandum liar, atau 'playing the field' yang berarti beraksi di lapangan atau 'spreading your seed' yang berarti penyebaran benih? Mengapa semua ungkapan tentang tidur dengan dengan banyak orang ini cenderung merujuk pada kaum pria?

Seperti yang dilansir dari Marieclaire.co.uk pada Senin (29/8/2016), mungkin kepercayaan sosial tentang selingkuh yang telah mendarah daging selama ini salah. Menurut penelitian dari University of Texas, sesungguhnya wanita lahir dengan naluri berselingkuh yang kuat. Logika di balik itu? Wanita dirancang untuk terlibat dengan banyak pria untuk mengumpulkan cadangan. Jadi, jika suatu saat pasangan mereka menghilang, wanita memiliki sederet pilihan untuk mengganti keberadaannya.

Menurut Profesor David Buss, seorang profesor di bidang psikologi, berdasarkan sejarah evolusi manusia, hal-hal buruk bisa terjadi pada pasangan jangka panjang wanita kapan saja. Dia bisa menjadi terluka, sakit, dibunuh, atau mengalami penurunan nilai sebagai seorang pria. Akibatnya, evolusi telah mengajarkan perempuan untuk selingkuh agar dapat segera mendapatkan pengganti pasangan.

Menurut Profesor Buss, perselingkuhan memiliki beberapa fungsi utama. Pertama, dengan selingkuh, wanita merasa lebih aman dan terjamin saat memiliki 'pasangan cadangan' bila ada kejadian buruk yang terjadi pada pasangan utamanya. Yang kedua, dengan berselingkuh, wanita memiliki peluang untuk membandingkan pasangannya dengan pria lain, sebuah penilaian yang hanya bisa dilakukan dengan kedekatan tertentu.

Kualitas dalam pria yang dicari wanita termasuk kecocokan, ketersediaan, minat dan kesesuaian dalam tujuan hidup jangka panjang. Pada dasarnya, perselingkuhan adalah sebuah percobaan, sebagai simulasi hubungan jangka panjang tanpa komitmen apa pun. Penelitian ini juga menemukan bahwa wanita cenderung berselingkuh saat liburan musim panas. Menurut sebuah survei yang dilakukan sebuah firma hukum di Inggris, Slater & Gordon, satu dari lima wanita Inggris mengakui selingkuh dari pasangan mereka saat liburan.

Kombinasi alkohol dan semangat liburan yang liar adalah dua alasan utama perselingkuhan banyak terjadi. Bukan hal yang mengejutkan bahwa 25% dari perselingkuhan ini terjadi saat pesta bachelor atau bachelorette, dan 34% terjadi saat sedang berlibur dengan teman-teman. Fakta lain yang cukup menarik adalah bahwa 13% dari wanita ini mengakui bahwa mereka berselingkuh saat sedang berlibur dengan pasangan mereka sendiri. Meskipun mereka mengatakan bahwa perselingkuhan itu hanya kesalahan yang konyol, 20% dari wanita ini akan melakukannya lagi jika pasangan mereka tidak berubah.

Ya, jika Anda memilih untuk selingkuh, konsekuensi yang terjadi akan Anda hadapi sendiri, bukan?

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya