Populer di Media Sosial Sebabkan Gangguan Jati Diri

Beberapa orang merasa hidupnya lebih berarti karena ‘like’, 'comment' dan 'share' di media sosial. Padahal semua itu hanyalah dunia palsu

oleh Akbar Muhibar diperbarui 06 Des 2016, 12:36 WIB
Diterbitkan 06 Des 2016, 12:36 WIB
Ilustrasi Twitter dan Sosial Media
Ilustrasi Twitter, Jejaring Sosial, Media Sosial. Kredit: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Menjadi populer di media sosial memang menjadi impian banyak orang saat ini. Bahkan beberapa orang merasa hidupnya lebih berarti di media sosial dengan banyak tanda ‘like’ yang diterima. Atau status yang ia buat banyak komentar dari berbagai teman yang tidak ada disampingnya.

Ternyata populer di media sosial dapat memberikan pengaruh buruk, seperti yang dirilis dari lifehack.org, Selasa (6/12/2016). Berikut ini beberapa di antaranya;

Gangguan jati diri
Ternyata terlalu larut dalam media sosial dapat menyebabkan Anda mengalami gangguan jati diri. Hal ini disebabkan banyak orang yang terobsesi mendapatkan ‘comment’ dan ‘likes’ dari jejaring sosial mereka. Padahal kehidupannya sendiri tidak terlalu baik untuk dikatakan baik-baik dan ia lebih peduli untuk mengalihkan kebahagiaannya dari media sosial. Tanpa berusaha untuk memperbaiki masalah hidup yang terjadi di kesehariannya.

Gangguan hubungan sosial yang sebenarnya
Sejatinya, kebahagiaan dari media sosial adalah semu belaka, karena setiap hari harus berperan menjadi orang lain. Bahkan mengikuti gaya hidup orang lain sebagai panduan mendapatkan popularitas. Orang-orang yang ingin populer, tentu ingin banyak orang yang mengikutinya di media sosial, namun hal ini dapat menjadi gangguan yang berbahaya. Sejatinya, mereka sangat sulit bahkan tidak mendapatkan perlakukan layaknya sahabat di dunia nyata, karena banyaknya teman palsu di media sosial.

Gangguan kesehatan
Menjaga hubungan dengan terlalu banyak teman dapat membuat Anda lelah secara fisik maupun mental. Pada jangka pendek, tentunya banyak kegiatan yang Anda lakukan dan bertemu dengan banyak orang, namun pada jangka panjang, hal ini membuat kelelahan yang berkelanjutan. Bahkan stres menjadi gejala umum yang bisa dialami karena kejadian ini, dan disusul dengan gangguan kesehatan lainnya. Untuk itu, usahakan membuat lingkaran pertemanan yang kecil, namun tetap memberikan Anda kehidupan sosial yang baik.

Gangguan prioritas
Ingatkah berapa kali Anda melihat smartphone ketika makan bersama? Bahkan berapa kali sehari kegiatan yang Anda unggah ke media sosial? Media sosial kini menjadi media yang terlalu berlebihan mengekspos berbagai kehidupan Anda, padahal harusnya kejadian dalam hidup bisa dinikmati sepenuhnya tanpa gangguan media sosial. Terkadang kita lupa fungsi sebenarnya dari smartphone, hanya untuk mempermudah komunikasi, bukan sebagai jendela kebohongan menjadi orang lain dan melupakan sahabat, keluarga, dan orang yang benar-benar menyayangi Anda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya