5 Keuntungan Jadi Kutu Loncat dalam Karier yang Hobi Pindah Kerja

Ternyata ini keuntungannya jika Anda hobi pindah kerja saat mengejar karier.

oleh Adinda Tri Wardhani diperbarui 11 Apr 2017, 12:18 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2017, 12:18 WIB
5 Keuntungan Jadi Kutu Loncat dalam Karier yang Hobi Pindah Kerja
Ternyata ini keuntungannya jika Anda hobi pindah kerja saat mengejar karier.

Liputan6.com, Jakarta Sering dengar istilah “kutu loncat” kan? Ini bukan binatang kecil yang disebut kutu lalu loncat-loncat ya. “Kutu loncat” di sini adalah seseorang yang tidak bisa diam lama di tempat kerja demi mengejar karier.

Orang-orang seperti ini bukannya tidak setia dan tidak punya nilai positif. Banyak di antara mereka yang memang sangat ambisius untuk meningkatkan karier dan gaji ke level yang lebih tinggi. 

Berikut 5 keuntungan bila Anda hobi pindah kerja menurut DuitPintar.com.

1. Peluang mendapatkan gaji dan posisi yang lebih baik

Tujuan bekerja kalau bukan untuk mendapatkan uang dan jabatan, apa lagi? Pasti banyak dari kita yang sering berpindah tempat kerja demi mendapatkan penawaran yang lebih baik. Begitu ada perusahaan yang menawarkan posisi dengan gaji lebih tinggi, pasti langsung ingin kirim lamaran.

Kesempatan gaji dan posisi yang lebih baik memang cenderung lebih sulit diperoleh di tempat kerja yang sudah dilakoni. Ini banyak faktor penyebabnya. Mungkin kas perusahaan sedang tidak bagus atau perusahaan sedang melakukan ekspansi bisnis, sehingga kenaikan gaji menjadi hal yang dikesampingkan.

Jadi sah-sah saja kalau punya keinginan untuk meningkatkan pendapatan demi memenuhi kebutuhan hidup yang makin tinggi, seperti ingin nikah, punya rumah, dan lainnya.

2. Pengalaman banyak, sudah mencoba berbagai industri

Sering pindah kerja juga berpotensi membuat pengalaman bekerja jadi lebih banyak. Apalagi kalau kecenderungan pindah-pindahnya tidak terbatas di satu bidang atau industri aja.

Setiap industri pasti punya tantangannya sendiri, dan inilah yang bakal memperkaya si “kutu loncat” dengan pengalaman kerja yang lebih luas. Jadi banyak ilmu dan wawasan pastinya.

Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik? Ini tidak bisa diperoleh di bangku sekolah mana pun. Pengalaman yang didapat bisa dimanfaatkan di tempat kerja yang baru dan bisa jadi nilai plus untuk portofolio kerja.

3. Peluang bekerja sesuai minat jadi lebih terbuka

Si “kutu loncat” biasanya akan terus merasa tidak puas dan merasa harus mengaktualisasikan diri sesuai dengan minatnya. Jadi wajar kalau mereka akan terus mencari kesempatan bekerja sesuai dengan minat.

Pekerja yang bekerja sesuai dengan minat cenderung lebih berkembang, baik secara pribadi maupun profesional. Mereka bekerja dengan sepenuh hati, bukan semata bekerja karena demi digaji untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Bisa jadi kalau bekerja seadanya, Anda akan jalan di tempat. Sementara yang berhasil mengejar karier sesuai minat akan terus naik dan bersinar.

4. Networking lebih luas
Kesempatan networking yang lebih luas juga jadi salah satu keuntungan yang bisa diperoleh dari seorang “kutu loncat”. Dengan berpindah-pindah pekerjaan, mereka punya kesempatan untuk kenal lebih banyak orang dibanding mereka yang loyal bertahan di satu perusahaan dalam waktu yang lama.

Tapi ingat, tentu saja jika mereka bisa menjaga tutur kata dan etika pergaulan ya, sehingga yang diperoleh adalah networking yang baik dan bersih. Pasti tak mau kan dikenal banyak orang karena hal yang tidak baik atau terlibat kasus?

Networking luas sudah pasti jadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan karier. Kita tidak pernah tahu, siapa yang bisa membantu kita mencapai karier yang lebih baik.

5. Lebih adaptif terhadap lingkungan kerja
Tidak pernah mudah pastinya berada di sebuah lingkungan yang baru. Kita akan merasa sendiri, dan bahkan terkadang terasing. Nah, beda halnya dengan “kutu loncat”. Mereka sudah terbiasa berpindah perusahaan, kemampuan beradaptasinya pasti lebih cepat.

Cara mereka berinteraksi dengan orang-orang baru juga pasti lebih luwes. Bagi orang-orang ini, lingkungan kerja baru bukan hal yang harus ditakuti atau dihindari. Justru harus ditaklukkan.

Bertemu, mengenal, dan sempat bekerja dengan banyak orang, bikin “kutu loncat” jadi lihai menyesuaikan dengan tipe-tipe orang yang berbeda.

Ternyata menjadi orang yang sering berpindah kerja itu tidak selalu negatif. Selama alasannya demi pencapaian yang lebih baik, sah-sah saja. Tentu tidak setiap bulan pindah-pindah ya, minimal setahun sekali masih wajar.

Jangan takut dengan tantangan dan perubahan dunia kerja. Selama kita melakukan semua pekerjaan dengan sepenuh hati, komitmen, dan tanggung jawab, dijamin karier akan berkembang pesat.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya