BPS Rilis Kunjungan Wisman Januari-Mei 2017 Naik 20 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis info baru wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia dari bulan Januari - Mei 2017.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 05 Jul 2017, 12:21 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 12:21 WIB
BPS Rilis Kunjungan Wisman Januari-Mei 2017 Naik 20 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis info baru wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia dari bulan Januari - Mei 2017.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) merilis info baru wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia dari bulan Januari - Mei 2017. Angkanya cukup progresif, yakni 5.358.489 orang. Angka itu naik 20,38% jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan dari total 5.358.489 orang itu, sebanyak 4.687.721 orang masuk melalui 19 pintu masuk utama. Sedangkan, 670.768 orang tercatat masuk di luar 19 pintu masuk utama tersebut.

Kunjungan wisman di luar 19 pintu utama itu sebanyak 422.483 orang melalui pos lintas batas dan 248.285 orang kunjungan lewat pintu lainnya. Pencatatan wisman di wilayah perbatasan juga menggunakan metode penghitungan Mobile Positioning Data (MPD).

"Jumlah wisman masuk melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak 2.284.426 orang dan melalui Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 1.004.724 orang," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Dia menambahkan, kenaikan jumlah kunjungan wisman pada periode Mei 2017 terjadi di sebagian besar pintu masuk utama dengan presentase tertinggi terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara yang mencapai 449,02 persen.

Di sisi lain, wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB) periode Mei 2017 mencapai 156,05 ribu kunjungan, angka ini mengalami kenaikan sebesar 722,38 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Dari 1,16 juta wisman yang datang ke Indonesia selama Mei 2017, Wisman asal Tionghoa menjadi yang tertinggi mencapai 13,19 persen, disusul Singapura 9,83 persen, Malaysia 9,62 persen, Australia 7,91 persen, dan India 4,19 persen," pungkas Suhariyanto.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun semakin semangat mengejar target 15 juta di tahun 2017 ini. Proyeksi itu sejatinya tergolong sangat ambisius dan terlalu optimistik, karena harus naik 25% dari achievement 2016.

“Kalau tidak mencapai angka proyeksi itu, akan semakin sulit mengejar ujung dari target 2019 yang sudah ditetapkan Pak Presiden Jokowi 20 juta,” kata Arief Yahya, yang tahun pertama 2014-2015 masing mengejar branding itu. Baru tahun 2016-2017 inilah Arief Yahya menggeber program selling.

"Tiap bulan itu target kita mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk bulan Mei, kita bulatkan menjadi 1.150 juta wisman, saya menargetkan sebelum semester 1, harus 1.150 karena kita yakin di semester II akan lebih dari itu, jadi selamat untuk teman-teman, bulan Mei cukup oke, dan Juni-Juli itu peak season dengan rata-rata 1.250 juta wisman di bulan itu,” kata Menpar Arief Yahya saat ditemui seusai acara Halal Bihalal Kementerian Pariwisata di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Senin (3/7).

Menpar Arief Yahya menjelaskan, upaya untuk meningkatkan kunjungan wisman sejak awal tahun antara lain dengan memperbanyak acara-acara menarik, khususnya di tiga pintu utama yaitu Bali, Jakarta dan Batam, serta 10 destinasi branding dan destinasi prioritas atau Bali Baru.

Selain itu, Kemenpar juga menggenjot event-event di perbatasan.

“Kita ini average sudah di angka 1 juta lebih per bulan. Ini modal yang bagus bagi Pariwisata kita, untuk mengejar target wisatawan tahun 2017 mencapai 15 juta itu, target kita harus tercapai, jika tidak tercapai akan semakin jauh dengan pesaing kita,” katanya.

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya