Kemenpar Menggelar Launching PWI Terpadu Crossborder di Batam

Launching PWI Terpadu Crossborder di Batam, 161 Paket Wisata Ditawarkan

oleh Cahyu pada 18 Agu 2017, 13:00 WIB
Diperbarui 05 Apr 2021, 20:01 WIB
Batam dan Bali Gaet Wisman Malaysia Paling Banyak
Launching PWI Terpadu Crossborder di Batam, 161 Paket Wisata Ditawarkan

Liputan6.com, Batam Kementerian Pariwisata(Kemenpar) semakin fokus memasarkan pariwisata kepada wisatawan lintas batas (crossborder). Usai serangkaian Rapat Koordinasi (Rakor) dengan semua instansi terkait yang berhubungan dengan wilayah perbatasan di Batam dan Bintan, Kemenpar langsung menggelar Launching PWI Terpadu Cross Border Batam Bintan di Batam View Beach and Resort, Jumat (18/8/2017).

"Launching PWI Terpadu Cross Border ini digelar untuk mengembangkan pasar turis Malaysia dan Singapura, khususnya ke Batam dan Bintan," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, I Gede Pitana, yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Rizki Handayani Mustafa, Kamis (17/8/2017).

Program promosi terpadu tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama Kemenpar dengan industri aksebilitas (ferry), pemerintah daerah, serta industri pariwisata terkait di Batam, Bintan, Singapura, dan Malaysia, tepatnya Johor.

"Paket program promosi terpadu ini sudah merupakan paket finalisasi. Sebelumnya, kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak penyeberangan ferry, hotel, travel agent, dan Pemda. Juga dengan berbagai pusat perbelanjaan, lapangan golf, EO, tempat spa, dan restoran. Semua sudah siap dan kita segera launching Paket Program Terpadu ini," ucap I Gde.

"Ada 161 paket promosi dan wisata yang siap ditawarkan untuk seluruh wisatawan mancanegara (wisman). Harga paket mulai dari 20 Singapore Dollar atau sekitar 190 ribu rupiah dan 134 Ringgit Malaysia, yaitu sekitar Rp 442 ribu, sudah bisa menjelajahi Batam," kata dia.

Harga tersebut merupakan harga round trip dan sudah termasuk terminal fee. Tentunya harga yang sangat kompetitif ini akan sangat menarik bagi wisatawan asing untuk masuk ke Indonesia melalui wilayah crossborder Batam-Bintan.

Pernyataan tersebut dibenarkan Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara.

"Sampai saat ini, sudah ada 161 paket wisata dengan harga sangat menarik yang siap dinikmati para wisatawan dari Singapura dan juga Malaysia. Di samping dukungan yang luar biasa dari para pelaku industri pariwisata di Kepulauan Riau (Kepri), ada juga dukungan Ferry Operator, seperti Batam Fast, Majestic Ferry, Citra Ferry dan Bintan Ferry. Mereka memberikan harga sangat spesial bagi wisatawan asing yang mau datang ke wilayah Kepri, khususnya Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang pada hari biasa," ujar Rizki.

Bidikan Batam dan Bintan tersebut bukan tanpa sebab. Saat ini, dua destinasi yang ada di Kepri itu ada di Top 3 jumlah wisman terbanyak di Indonesia, dengan persentase 16 persen. Persentasenya hanya kalah dari Bali, yaitu 43 persen dan Jakarta di 19 persen.

Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kemenpar mencatat, pada semester I (Januari-Juni) 2017, Kepri sudah didatangi 1.011.908 jiwa wisman. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah pada semester I tahun ini mengalami penurunan sekitar 1 persen atau 13.585 wisman. Namun, jumlah kunjungan pada Juni 2017 yang mencapai 180.313 wisman, didapati kenaikan 15 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, ikut menyorot program promosi terpadu tersebut. Baginya, ini adalah jurus ampuh untuk menjaring wisman sebanyak-banyaknya.

"Dengan penggarapan yang baik, pertumbuhan wisatawan di Batam-Bintan bisa meningkat tiga kali lipat. Kita targetkan dapat menjaring tambahan 100.000 wisman dari Singapura dan Malaysia," ucap Arief.

Acara launching terpadu ini rencananya akan dihadiri lebih kurang 150 peserta. Sebanyak lebih dari 40 tamu undangan berasal dari Malaysia dan Singapura yang terdiri dari para jurnalis, wholesaler, agent, perwakilan kedutaan negara negara sahabat dan komunitas, pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota di Kepri, Industri Pariwisata, Perwakilan Asosiasi, dan komunitas.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya