Jawara GFNY: Lombok Destinasi Sport Tourism Kelas Dunia

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas sukses Ajang Grand Fondo New York Indonesia 2017 di Lombok.

oleh nofie tessar diperbarui 05 Sep 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 10:30 WIB
Jawara GFNY: Lombok Destinasi Sport Tourism Kelas Dunia
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas sukses Ajang Grand Fondo New York Indonesia 2017 di Lombok.

Liputan6.com, Lombok Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat atas sukses Ajang Grand Fondo New York Indonesia 2017 di Lombok, Minggu (3/9). Ajang gowes lintas alam internasional ini diikuti 800 peserta dari 32 negara.

"Selamat atas penyelenggaraan di Lombok, sebagai sport tourism! Juga selamat pada para juara! Salam Wonderful Indonesia," kata Arief Yahya Menpar RI dari Jakarta.

Dalam lomba ini, Pemenang GFNY Malaysia 2017 Raziff Jafaar dari Malaysia menjadi yang tercepat di Top 3 Overall dengan waktu bersih atau net time 4 jam 17 menit 49 detik.

Sementara untuk Top 3 Overall Female, podium pertama dinaiki oleh Shirley Teo dari Singapore dengan waktu 5 jam 53 menit 18 detik.
Untuk podium pertama Overall Category Male dan Female mendapat privilege untuk berada di first coral dengan start di depan pada GFNY yang berlangsung di New York. Pemenang GFNY Indonesia 2017 juga sekaligus menyabet gelar GFNY Asia Championship.

Ada dua rute yang dilombakan pada GFNY Indonesia 2017 ini. Yakni rute Grand Fondo sejauh 165 kilometer dan rute Medio Fondo dengan jarak 80 kilometer. Titik start dimulai di Mangsit, depan Holiday Resort dan finish di tempat yang sama.

Rute Grand Fondo, jalur pertama yang dilalui adalah jalur datar Gunung Sari sejauh 27 kilometer yang merupakan jalur pemanasan bagi peserta lomba. Setelah itu masuk jalur menanjak sampai daerah Pusuk Pass dengan ketinggian 332 meter. Jalur tersebut melewati Hutan Monyet, sehingga banyak ditemukan monyet di sepanjang jalan.

100 kilometer berikutnya melewati pinggiran pantai utara dengan titik balik di Anyar pada km 94. 24 kilometer terakhir adalah kilometer yang terindah dengan tanjakan curam di pinggiran tebing dengan pemandangan laut menakjubkan.

Sementara rute Medio Fondo sejauh 80 kilometer memiliki jalur yang sama dengan Grand Fondo. Melewati Pusuk Pass. Namun titik balik hanya sampai Tanjung kemudian kembali melintasi sepanjang pesisir pantai utara yakni di kilometer 52. Pada 24 kilometer terakhir adalah bagian trek terindah dengan pemandangan laut menakjubkan (lebih lengkap lihat grafis).

"GFNY Indonesia 2017 merupakan tuan rumah GFNY Championship Asia. 20 persen pertama finisher mendapat penghargaan berupa start di First Corral di GFNY Championship di New York City," ujar Ketua Panitia GFNY, Tene Permata Sari.

Kesuksesan Grand Fondo New York (GFNY) menjadikan Lombok untuk kesekian kalinya berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang internasional. Tidak hanya sukses dari sisi penyelenggaraan, Lombok juga sukses memberikan pengalaman serta kesan yang menyenangkan bagi para peserta yang hadir berkat pesona dan keindahannya. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik GFNY di Lombok.

Gubernur NTB yang diwakili Sekda NTB Rosyadi H. Sayuti saat membuka gelaran GFNY menyambut gembira kehadiran para peserta. Tercatat dari 800 peserta, 40 persen berasal dari mancanegara.

"Saya bahagia menyambut anda semua di Pulau Lombok yang eksotik ini," ujar Rosyadi.

Lombok dikatakan Rosyadi memiliki keindahan alam yang sangat indah. Karena itu ia mempersilakan para atlet membuktikannya langsung saat melintasi jalur perlombaan maupun setelah lomba dengan mengunjungi berbagai destinasi menarik di Lombok.

"Rutenya cenderung datar sehingga akan lebih mudah bagi anda untuk menikmati keindahan Lombok," ujar Rosyadi.

Ia mengatakan bahwa GFNY merupakan salah satu event bergengsi kelas dunia. Sehingga bisa mendatangkan peserta dari banyak negara.

"Bagi kami sebagai daerah wisata, ini merupakan salah satu yang diharapkan dan diperlukan. Semakin banyak peserta dari luar negeri tentu akan mendapatkan dampak positif untuk pariwisata NTB," ujar Rosyadi.

"Target wisatawan di NTB tahun ini adalah 3,5 juta wisatawan. Sampai bulan ini pencapaian sudah lebih dari 50 persen. Kemungkinan besar akan tercapai," lanjut Rosyadi.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Kapolda NTB Brigjen Pol Firli, Kadispar NTB Lalu Moh Faizal, serta Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti. Grand Fondo New York 2017 mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti Kementerian Pariwisata mengatakan, ajang GFNY Indonesia 2017 akan semakin meningkatkan citra Lombok sebagai salah satu tujuan destinasi sport-tourism. Karena itu ia berharap ajang ini terus berkembang dan menjadi bagian dari kalender tetap pariwisata di Lombok.

Ia mengatakan, para peserta tentunya hadir tidak seorang diri. Mereka turut membawa serta keluarga, kerabat atau tim yang akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

"Mereka juga akan berkunjung ke destinasi wisata. Juga belanja berbagai keperluan atau juga souvenir. Inilah efek lanjutan dari sebuah event terhadap pariwisata," kata Esthy.

Belum lagi saat mereka mengunggah foto atau video di media sosial yang akan menjadi promosi gratis bagi Lombok.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi Lombok NTB yang menjadi tuan rumah yang baik pada penyelenggaraan event berskala internasional. Ajang internasional sekelas GFNY akan memberikan dampak ekonomi, komersial dan sosial.

"Setelah kembali ke negara-negaranya mereka akan menjadi duta pariwisata NTB," ujar Arief Yahya.
Dampak lainnya adalah datang dari media value yang tinggi. Lombok jelas Arief punya nilai strategis dalam pengembangan destinasi wisata. Brand Lombok sudah dikenal, mulai dari Halal Destination, Halal Honeymoon Destination dan juga Mandalika yang merupakan satu dari 10 Bali baru.

"Dan kini sebagai lokasi sport-tourism kelas dunia," ujar Arief Yahya.

Berikut daftar lengkap untuk Top 3 Overall Category:

Male
1. Raziff Jafaar (Malaysia) dengan catatan waktu 4 Jam 17 Menit 49 Detik
2. Michael Naert (Singapura) dengan catatan waktu 4 Jam 16 Menit 50 Detik
3. Alexander Ivakov (Rusia) dengan waktu 4 Jam 17 Menit 12 Detik.

Female
1. Shirley Teo (Singapura) dengan catatan waktu 5 Jam 53 Menit 18 Detik
2. Fransisca Harlijanto (Indonesia) dengan catatan waktu 6 jam 45 menit 21 detik
3. Jcy Ho (Hongkong) dengan catatan waktu 6 Jam 57 Menit 39 Detik


(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya