Salah Kaprah Bridesmaid, Bukan Sekadar Berseragam

Liputan6.com, Jakarta Saat mendengar kabar sahabat akan menikah, Anda mungkin berharap ia akan segera membagi-bagikan seragam. Sehingga Anda tidak perlu pusing dengan pakaian yang akan Anda pakai saat menghadiri pernikahannya. Anda akan menjadi bridesmaid yang mungkin tampil lebih kece dibanding tamu lainnya.

Jangan senang dulu, karena sebenarnya Anda mengemban tugas yang cukup berat. Meski pada akhirnya semua tugas bridesmaid tergantung dari permintaan sang calon pengantin.

Melansir dari berbagai sumber, pada awalnya, pengantin mempercayakan sahabat-sahabatnya sebagai bridesmaid adalah untuk membantunya. Dari mulai menyiapkan pesta pernikahan hingga menjadi orang yang bertanggung jawab dengan keberlangsungan acara pada hari H.

Agar mereka mudah dibedakan dengan tamu lainnya, maka bridesmaid mengenakan pakaian seragam dan biasanya senada dengan gaun yang dikenakan pengantin. Namun, tentu saja gaunnya lebih sederhana begitu pula makeup-nya.

Secara tradisional, wanita yang menjadi bridesmaid adalah wanita lajang. Namun, jika ada wanita yang sudah menikah dan menjadi bridesmaid, mereka akan menjadi matron of honor.

Saksikan juga video menarik berikut ini.

Keterbukaan finansial sudah umum terjadi di Amerika Serikat. Pengantin pun dapat menanyakan kesediaan bridesmaid untuk membantunya secara finansial. Sudah tak umum lagi di sana semua hal terkait pernikahan dibiayai oleh pengantin.

Bahkan seorang bridesmaid bisa saja membayar 1.700 Dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 22,6 juta. Biaya ini digunakan untuk perjalanan, gaun, hingga pesta di luar resepsi pernikahan, misalnya bridal shower, dan lain-lain.

Wah, cukup berat juga ya tugas bridesmaid. Namun, sekali lagi semua ini tergantung kebijakan pengantin. Serta, keterbukaan pengantin untuk meminta tolong kepada calon bridesmaid. Jika sahabatnya keberatan untuk dijadikan bridesmaid, mereka dapat menolaknya, kok.