Liputan6.com, Jakarta Mulai akhir Januari, Garuda Indonesia dikabarkan akan terbang secara berkala dari dua kota dari China, yaitu Zhengzhou - Denpasar dan Xi'an - Denpasar. Dua rute baru ini memungkinkan Indonesia untuk lebih banyak menjaring wisman dari China.
Sigit Muhartono, Direktur Cargo Garuda Indonesia, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Sabtu (6/1/2018) mengatakan, dua rute baru tersebut akan resmi beroperasi pada 30 Januari 2018. Penerbangannya sendiri akan dilakukan berjadwal sebanyak tiga kali dalam sepekan.
Baca Juga
Mengeluh Gara-gara Penerbangannya ke Australia Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, Influencer Dikecam Nirempati
Shibuya Tokyo Pastikan Tidak Ada Pesta Malam Tahun Baru 2025 Usai Meniadakan Perayaan Halloween
Desa Wisata Jatiluwih dan Wukirsari Sabet Gelar Best Tourism Village 2024 dari UN Tourism
Dengan armada Airbus A330-300, layanan penerbangan tersebut berangkat setiap hari Selasa, Kamis dan Minggu. Dari Denpasar pada pukul 11.35 waktu setempat dan tiba di Zengzhou pada pukul 18.25 waktu setempat.
Advertisement
Sementara penerbangan Denpasar-Xi’an akan mulai beroperasi pada 29 Januari 2018. Terbang sebanyak dua kali per pekan, menggunakan armada Airbus A330 berkapasitas 360 penumpang.
Layanan penerbangan tersebut berangat setiap Senin dan Jumat dari Denpasar pukul 16.55 waktu setempat dan tiba di Xi'an pada pukul 00.25 waktu setempat.
Sigit mengatakan, rute baru ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas jaringan penerbangan. Juga sekaligus meningkatkan pangsa pasar dari China. Dimana hal tersebut sejalan dengan peningkatan trafik kunjungan wisman China ke Indonesia.
“Dibukanya layanan penerbangan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutkan perusahaan dalam memaksimalkan potensi pasar Tiongkok yang semakin menjanjikan,” ujar Sigit.
Pasar Wisata China
Menurutnya, pasar Tiongkok semakin berperan penting dalam market internasional Garuda Indonesia. Dimana tingkat kunjungan wisatawan internasionalnya mencapai 120 juta per tahun di seluruh dunia.
“Kami sangat optimis dapat memaksimalkan potensi pasar tersebut khususnya melalui pembukaan rute Denpasar - Xi’an dan Denpasar - Zhengzhou ini," ungkap Sigit.
Lebih jauh dirinya mengatakan, rute baru dari China ke Denpasar ini juga bentuk dukungan Garuda Indonesia terhadap upaya peningkatan trafik pariwisata Bali. Seperti diketahui, sebelumnya trafik pariwisata Bali sempat terdampak aktivitas erupsi Gunung Agung.
“Kami optimistis dengan kondisi pariwisata Bali yang sudah kondusif, pembukaan rute ini dapat menjadi momen penting peningkatan kunjungan wisata internasional ke Bali,” ujar Sigit.
Advertisement
Kunjungan Wisman China ke Bali
Apresiasi langsung dilayangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya penetrasi pasar dari Garuda Indonesia ke kota-kota di China akan memudahkan wisatawan Cina berkunjung ke Indonesia. Terutama Bali.
Menurutnya Bali selalu menjadi tujuan favorit wisatawan China.
“Wisatawan Cina sangat menyukai Bali. Dan pemerintah pun tak pernah putus mempromosikan pariwisata Indonesia di Cina, khususnya Bali,” ujar Arief Yahya.
Ia mengatakan, berdasarkan data BPS, selama Januari hingga November 2017, jumlah wisman Cina yang berkunjung ke Bali mengalami peningkatan. Bahkan peningkatanya yang terbesar dibanding negara-negara lain.
Wisatawan Cina yang berkunjung ke Bali bertambah 467.292 orang atau 51,52 persen dari 907.028 orang periode Januari-November 2016 menjadi 1,37 juta orang periode yang sama tahun 2017.
Khusus untuk mempromosikan Bali pascaerupsi Gunung Agung, Kemenpar sendiri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 100 miliar.
“Semoga dengan adanya rute dari Garuda Indonesia, recovery Bali akan menjadi semakin mudah,” kata Arief Yahya.
Ia mengatakan, anggaran Rp 100 miliar tersebut nantinya digunakan untuk biaya promosi Bali ke seluruh dunia.