Liputan6.com, Jakarta Syarat agar tubuh menjadi sehat ialah selalu berpikir positif, menjaga pola makan sehat, dan tentunya olahraga, salah satunya olahraga lari.
Banyak yang memilih olahraga lari karena kita bisa mengatur kapan waktu untuk lari (pagi/sore/malam), dan tak perlu keluar biaya semahal datang ke tempat ngegym atau olahraga yoga yang membutuhkan instruktur, kamu bisa sehat tanpa harus keluar budget berlebih.
Meski olahraga lari ini banyak diminati dan mudah untuk dilakukan, bahkan kini menjadi olahraga yang 'kekinian'/trend dengan banyaknya komunitas lari dan postingan di sosial media membuat orang yang tak suka berlari menjadi terbawa demam olahraga lari.
Advertisement
Apalagi telah banyak bukti ilmiah yang membuktikan bahwa olahraga lari dengan teratur itu bermanfaat untuk kesehatan. Dengan lari dapat mencegah kegemukan, menurunkan berat badan, terhindar dari resiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Tidak hanya manfaat fisik, lari juga dapat meningkatkan kualitas kesehatan jiwa dan membuatmu bahagia karena hormon endocannabinoids yang muncul setelah berlari dan menimbulkan perasaan senang dan mengatasi rasa stres.
Disebutkan juga dalam Journal of Adolescent Health, bahwa 30 menit berlari dengan intensitas sedang lima kali dalam seminggu selama tiga minggu mampu meningkatkan kualitas tidur, suasana hati (mood), dan konsentrasi sepanjang hari.
Sudah siap untuk olahraga lari? Nah, buat kamu yang ingin menjalankan olahraga lari, sudah betul-betul mempersiapkan diri belum?
Yuk, persiapkan 3 hal berikut ini sebelum lakukan olahraga lari!
1. Waktu
"Fokus pada waktu, bukan jarak atau kecepatan Anda," ucap Vachal. "Berlari jarak jauh bisa mengintimidasi bagi pelari pemula. Dengan tidak menitikberatkan fokus pada kecepatan dan jarak, Anda bisa lebih fokus meningkatkan kemampuan lari serta menikmatinya," jelas Pelatih Christy Vachal yang berbagi tips melalui laman New York Post.
Dia juga menyarankan untuk berlari selama 30 menit, bisa digabung dengan berjalan jika diperlukan. Dan secara perlahan Anda bisa menambah durasinya.
2. Fisik
Dr. Rugun Tobing, Sp.BTKV, seorang dokter kardiovaskular yang juga seorang pelari, menjelaskan beberapa faktor yang menentukan apakah seseorang aman untuk berlari. "Secara statistik lari tidak meningkatkan angka kejadian serangan jantung. Namun, penting untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh. Hal ini berlaku bagi orang yang baru akan memulai lari atau kembali ingin merutinkan lari setelah lama vakum. Cara memastikan kondisi kesehatan yaitu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up)," ucap Dr. Rugun.
Jadi, coba dulu lakukan medical check up ya.
3. Pakaian dan Sepatu
Pilihlah pakaian yang bahannya mudah menyerap keringat, seperti kain yang mengandung polypropylene atau kain Coolmax dan Supplex sehingga keringat cepat menguap dan tubuh tetap sejuk. Hindari kain yang pori-porinya rapat atau bahkan tidak berpori.
Terlihat sepele, namun, mempersiapkan dan memilih sepatu yang tepat untuk menjadi teman kita untuk melakukan olahraga lari itu penting banget, lho!
Yap, kamu bisa pilih sepatu olahraga yang memiliki teknologi HOVR, seperti sepatu Under Armour terbaru, HOVR Phantom.
Sepatu ini merupakan sebuah terobosan terbaru dengan membuat sol berbahan busa yang mampu menambah jarak lari. Hal tersebut dihasilkan dari sol HOVR yang bisa memantulkan energi injak, peredam tekanan, dan memberikan dukungan penuh pada kaki saat berlari.
Penasaran ingin memiliki sepatu Under Armour HOVR ini? Caranya mudah, ayo ikutan HOVR LAUNCH x UA RUN CREW tanggal 10 Februari 2018 di SCBD area & Under Armour store di Pacific Place, pkl. 06.45 - 12.00 WIB.
Kamu juga berkesempatan memenangkan sepatu HOVR ini, lho! Daftar sekarang juga dengan klik tautan ini!
(Adv)