Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengaktivasi Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk memantau perkembangan terkini bencana gempa bumi di Lombok dan Bali, Minggu (5/8/2018). Crisis Center ini bertugas memantau Akses, Amenitas dan Atraksi (3A) yang terkait langsung dengan para wisatawan di Lombok dan Bali.
Dalam hal akses, hingga pukul 21.50 WIB, dilaporkan bahwa situasi bandara Lombok International Airport (LIA) dalam kondisi normal dan tetap beroperasi. Begitu pun di Bali Ngurah Rai International Airport, keadaan aman dan normal.
“Alhamdulillah, semoga semua aman dan terkendali,” ujar Arief, di Jakarta.
Advertisement
Atas kejadian bencana alam gempa bumi, pada pukul 18.46 WIB, yang berdasarkan informasi BMKG berpusat di koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR, di kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara itu, Arief juga langsung membuka semua akses informasi terkait Lombok dan Bali.
“Pertama, kami turun prihatin dan berduka yang mendalam atas musibah bencana alam, gempa bumi susulan di NTB dan Bali,” ucapnya.
Arief pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama berdoa agar situasi dan kondisi di lapangan, baik di Lombok maupun Bali, aman terkendali.
Dirinya juga akan terus memberikan informasi terkini tentang segala situasi yang terjadi di Lombok dan Bali. Lebih lanjut, Arief meminta agar masyarakat tetap tenang.
Tak ketinggalan, ia berterima kasih kepada Generasi Pesona Indonesia (GenPI) yang langsung aktif membantu menyeba luaskan informasi terkini dengan #GenpiPeduliGempa.
“Mudah-mudahan itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoax, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik,” kata Arief.
Para netizen Generasi Wonderful Indonesia (GenWI) yang berada di luar negeri juga diminta untuk stand by, memviralkan kabar terkini dari Lombok dan Bali.
“Terima kasih atas kerja sama, kerelaan hati, dan bantuan kalian semua. Negara sedang membutuhkan kalian untuk menyampaikan kepada wisatawan dan keluarganya yang sedang berlibur di Lombok dan Bali,” ujar Arief.
(*)