Liputan6.com, Jakarta - Bawa perasaan alias baper itu sebenarnya karena Anda menerka-nerka sendiri kebaikan orang lain. Saat batin berkata, "Ah masa sih? Dia sudah baik banget, lho." Jangan terburu-buru menyimpulkan sebagai perasaan lebih pada Anda. Mungkin dia memang hanya ingin berbuat baik saja.
Batasan baik secara general dan memakai hati dari tiap orang itu memang beda. Yang biasa saja buat seseorang, belum tentu dimaknai serupa oleh orang lain. Karenanya, jangan sampai Anda bermain hati dengan baper duluan.
Advertisement
Baca Juga
Kalau sudah begitu, nanti malah berujung pada sedih berselimut gunung kekecewaan, lho. Jadi, bagaimana menghindari atau sekadar meminimalisir, baper yang tak pada tempatnya ini? Coba simak beberapa tips berikut.
Tanya pada Diri Sendiri
Sebelum melibatkan orang lain, ada baiknya ada mempertanyakan perasaan ini pada diri sendiri dulu. Benarkan Anda betul menaruh hati atau cuma sekedar terbawa suasana. Daripada nanti sudah kepalang bertanya, tapi Anda sendiri yang jadi ragu.
Juga, kualifikasi baper Anda, entah memang ingin melanjutkan ke hubungan lebih serius atau mungkin hanya ingin si dia tahu. Tanya berulang-ulang, pikirkan lagi dan lagi sebelum nanti malah menyesal, apalagi kalau bapernya sama teman sendiri. Â
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:Â
Tanya Langsung
Bila sudah sangat gemas dan yakin dengan perasaan Anda, ada baiknya langsung mempertanyakan pada si dia. Apalagi, jika sudah ada sinyal-sinyal positif yang ditangkap selama kalian jalan bersama.
Butuh keberanian lebih, iya. Tapi, kalau Anda sudah tak lagi ingin main tebak-tebakan karena sudah kepalang baper, bertanya adalah langkah paling tepat.
Bagaimana cara mempertanyakannya kembali ke pribadi masing-masing. Ingin sembari ngobrol santai atau memberi kejutan manis, semuasah-sah saja.
Â
Advertisement
Jangan Berekspektasi
Sebenarnya, sungguh tak ada yang salah dengan baper. Situasi ini bakal menyiksa jika Anda menyisipkan ekspektasi tinggi. Walau sulit dilaksanakan, Anda harus berusaha agar namun memperkecil harapan-harapan salah pada si dia.
Apalagi, belum ada pembicaraan apa-apa soal kelanjutan hubungan kalian. Makin tinggi ekspektasi, maka peluang Anda kecewa juga terbuka semakin luas. Memang mau bersedih karena hal yang itu-itu saja?
Â