5 Menu Pilihan William Wongso untuk Talaga Sampireun

William Wongso memilih lima menu khusus untuk Talaga Sampireun, apa saja?

oleh Putu Elmira diperbarui 18 Nov 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2018, 13:00 WIB
5 Menu Pilihan William Wongso untuk Talaga Sampireun
William Wongso memilih lima menu khusus untuk Talaga Sampireun, apa saja? (dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pakar kuliner William Wongso menyambut baik ajakan Talaga Sampireun untuk melestarikan Kuliner Nusantara. Ia pun diminta untuk menghadirkan lima menu Nusantara yang diakuinya sulit untuk memilih.

"Memang sulit untuk memilih masakan-masakan Indonesia, tetapi karena permintaannya diminta lima jenis, maka saya ambil sikap prioritas karena makanan khas di daerah-daerah yang lebih dikenal, misalnya Aceh, Jambi, Jawa, Melayu atau Bangka. Serta masakan khas dengan pegagan," jelas William Wongso dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu, 17 November 2018.

"Memang sulit jika diminta memilih masakan Nusantara ini karena semua memiliki kekhasan dan kearifan lokal yang tidak bisa diganggu gugat," tambahnya.

Bagi William Wongso, Indonesia dengan 17 ribu kepulauan dan 34 provinsi memiliki keberagaman makanan. "Jadi prinsipnya saya coba pertama, saya ambil Aceh supaya lebih populer, dan bukan masakan yang sulit, tapi unik adalah ayam tangkap. Daun temurui atau salam koja itu penting untuk hal ini," ungkap William Wongso.

Kemudian lanjut pada menu kedua, gulai ikan patin. Mengenai ikan patin, William Wongso berharap lingkungan sungai-sungai di mana pun bisa dipertahankan keasriannya sehingga bisa menyajikan ikan yang terbaik.

Menu ketiga adalag gadon, salah satu masakan Jawa. Di Jawa, gadon merupakan masakan khas dengan daging cincang yang cukup unik. Menu keempat adalah nasi minyak.

"Nasi Minyak dari semua jenis nasi-nasian yang aromatik di nasi minyak ini yang paling unik karena komposisi dan proses membuatnya," kata William Wongso.

Menurut William, untuk membuat nasi minyak dibutuhkan setidaknya 10-12 macam rempah yang tidak digiling. Rempah dimasak sebagai teh rempah dan airnya untuk memasak. Nasi kemudian ditambah beragam bahan seperti nanas, tomat, minyak samin.

Padanannya adalah daging masak hitam yang tidak memakai santan, ini khas di Jambi batanghari melainkan hanya menggunakan parutan kelapa yang disangrai hingga hitam ditumbuh hingga berminyak. Ini seolah-olah sejenis rendang khas dari Jambi.

Terkait dadar pegagan, dia menyarankan percampuran telur dan daun pegagan ini bisa dinikmati untuk anak-anak sebagai bekal atau sarapan. "Masyarakat kita tidak mengenal bahan-bahan alami yang sehat seperti halnya pegagan. Pegagan tumbuh di mana-mana. Pegagan kalau di Colombo atau India disebut prime food, disajikan secara sederhana pakai dadar telur bagi anak-anak bisa dinikmati untuk bekal ke sekolah atau sarapan pagi," tambah William Wongso.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya