Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya Bali yang memiliki pura di tepi laut, Jakarta juga memilikinya. Cobalah berkunjung ke daerah Cilincing, Jakarta Utara, di situ Anda akan menemukan Pura Segara yang terletak di tepi laut. Pura ini merupakan satu-satunya pura yang terletak di tepi laut se-Jabodetabek.
Pura ini berlokasi di ujung Jalan Cilincing Rekreasi, ditandai dengan adanya pagar merah yang menuju ke pura tersebut. Untuk menuju kawasan pura, Anda harus berjalan dulu selama 3 menit sehingga nampaklah halaman Pura Segara tersebut. Saat akan memasuki bagian dalam pura, ada satu pantangan bagi wanita. Mereka tidak boleh sedang berada dalam kondisi datang bulan.
Tak hanya itu, pengunjung juga harus diberikan air suci yang terletak di depan pura tersebut. Bagian depan Pura Segara di Jakarta ini berupa sepasang pilar yang membentuk gapura. Ada pagar berwarna hitam terletak di antara sepasang gapura tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Liputan6.com dipandu oleh Dewa Gede Sudiharto yang menjaga pura tersebut. Di bagian depan pura tersebut, terdapat pendopo yang menjadi tempat berkumpul. Ketika memasuki kompleks pura tersebut, kita bisa melihat pemandangan laut di salah satu sisinya. Ada juga bagian pura yang digunakan untuk bersembahyang.
"Karena letaknya di tepi laut, namanya jadi Pura Segara," jelas Sudiharto. Ia menambahkan, letaknya di tepi laut pun disebabkan karena masyarakat Hindu di Jakarta Utara pernah melihat sosok manifestasi Dewa Baruna, sang penguasa lautan.
Pura tersebut kental dengan arsitektur khas Balinya. Setiap dindingnya dihiasi dengan ukiran khas Bali. Di bagian luar ruang sembahyangnya, terdapat dua arca yang berada di kedua sisi salah satu pagar ruang sembahyang tersebut.
Liputan6.com berkesempatan mengulik bagian dalam tempat bersembahyang tersebut. Di dalamnya, terdapat tempat persembahan untuk Dewa Baruna. Di situlah umat Hindu bersembahyang.
Pura Segara ini sering diadakan untuk upacara Melasti, yakni ritual untuk penyucian diri. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menghadiri upacaranya pada 11 Maret 2018.
Pura ini diresmikan pada tanggal 10 Desember 1992 oleh Deputi Kasal Bidang Logistik Ir. I Nyoman Suharta. Di salah satu dinding yang terletak di dalam pura ruang sembahyang tersebut, terpampang prasasti peresmian yang juga terdapat lambang swastika.
(Esther Novita Inochi)
Saksikan video pilihan di bawah ini: