Jokowi Sebut Pariwisata Punya Peluang Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

Dengan dukungan infrastruktur tepat, pariwisata disebut Jokowi bisa tetap jadi penyumbang devisa terbesar.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2019, 13:30 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri acara gala dinner 50 tahun Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Presiden Jokowi saat menghadiri acara gala dinner 50 tahun Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Jakarta - Hadir dalam acara gala dinner ulang tahun ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Puri Agung Convention Hall Jakarta, Senin malam, 11 Februari 2019, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pariwisata Indonesia hanya perlu digarap agar bisa memberikan devisa yang besar.

"Peluang pariwisata sangat besar sekali. Kita masuk enam besar negara terindah di dunia. Kemudian, kita juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (12/2/2019).

"Ini brand yang tinggal kita garap agar pariwisata bisa memberi devisa paling banyak, meskipun devisa pariwisata sudah mencapai 17 miliar dolar AS. Sudah mengalahkan kelapa sawit, mengalahkan CPO. Sekarang sudah paling tinggi," sambungnya.

Melihat potensi yang ada, Jokowi beranggapan Indonesia harus berbenah. Karenanya, ia memerintahkan Menteri PUPR untuk konsentrasi menggarap empat destinasi pariwisata prioritas, yakni Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur, dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan dari sisi infrastruktur.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi meminta Pemerintah Daerah untuk merespons pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol dengan kebijakan terkait pariwisata. "Kita harapkan tolong tol ini disambungkan dengan kawasan-kawasan wisata yang ada di daerah bapak-ibu sekalian," tuturnya.

Jika tidak sanggup, Presiden menegaskan agar Pemda segera melaporkan pada Kementerian PUPR agar dibangun dan diambil alih pemerintah pusat. "Tapi, jangan semuanya dibangun pemerintah pusat," tegas Jokowi.

Masih di momen yang sama, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengapresiasi kinerja sektor pariwisata Indonesia yang tumbuh tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi dunia atau mencapai 22 persen. Jadi, ia meminta pada para pelaku industri untuk memberi saran dan masukan melalui Menpar Arief Yahya terkait kebutuhan infrastruktur pendukung agar semakin tepat sasaran.

Jokowi berharap PHRI terus bekerja sama dengan pemerintah agar pariwisata Indonesia bisa terus diperbaiki, mengingat potensi dalam negeri sangat mendukung untuk mendorong sektor tersebut secara lebih berkembang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya