Langkah-Langkah Pertama untuk Atasi Luka Bakar Ringan dan Sedang

Luka bakar bisa terjadi pada siapa saja. Penanganan awal yang tepat akan menghasilkan penyembuhan yang lebih baik.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 19 Mar 2019, 04:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 04:00 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Adakah yang tak pernah mengalami luka bakar? Kemungkinan besar akan menjawab tidak. Pasalnya, terbakar matahari saja sudah termasuk terkena luka bakar, meski levelnya tingkat 1.

Dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi dari RS Siloam Bogor, Aryanto Habibie SpBP-RE mengatakan kondisi kemerahan akibat terbakar matahari adalah satu-satunya luka bakar tingkat 1. Selain itu, ada luka bakar tingkat dua yang juga biasa dialami kebanyakan orang.

Pada luka bakar tingkat dua, jaringan kulit dalam sudah terlihat. Banyak faktor yang menjadi penyebab, seperti terkena cipratan minyak panas, setrika panas, hingga menyenggol knalpot.

Kulit yang terluka bakar biasanya memerah dan bisa menggembung berisi cairan. "Bila itu terjadi, luka harus langsung dicuci dengan air dingin yang mengalir. Jangan kasih kecap, odol, itu tidak akan kurangi keparahan luka bakar yang terjadi," ujarnya dalam talkshow Aksi Nyata untuk Luka Bakar Anda yang digelar Mebo dan Watsons di Jakarta Selatan, Sabtu, 16 Maret 2019.

Selain air dingin, Anda juga bisa gunakan ice cool pack. Utamanya untuk meredakan sensasi panas di kulit yang terciprat minyak panas.

"Tempelkan ice cool pack selama minimal 10 menit," kata Ari.

Setelah luka dikeringkan, Anda sebaiknya langsung mengoleskan salep untuk luka bakar. Salep tersebut akan membantu meredakan nyeri dan memulihkan luka bakar yang terjadi. Maka itu, ketiga hal tersebut sebaiknya selalu sedia di kotak P3K.

 

Ditutup atau Dibuka

Jangan Dulu Dibuang, Ini 8 Khasiat dari Kantung Teh yang Perlu Kamu Tahu
(Photo: Fit Hacker) kantung teh juga berguna untuk mengatasi luka bakar.

Bila sudah dioleskan, Anda punya dua pilihan, yakni menutupnya dengan perban atau membiarkannya terbuka. Masing-masing punya kelemahan.

Menurut Ari, luka yang tertutup lebih aman dari infeksi bakteri. Tetapi saat membuka balutan, orang-orang akan lebih kesakitan karena kulit yang baru tumbuh ikut terangkat.

"Sekalipun dikasih gel, tetap akan terasa sakit sekali," ujarnya.

Sementara, luka yang terbuka tak akan mengalami nyeri karena perban dicabut. Namun, Anda harus memastikan luka itu tak akan terkena infeksi. Namun bila setelah empat jam, luka menjadi lebih buruk dan bahkan ada infeksi, Anda wajib ke rumah sakit, apalagi bila yang mengalami anak-anak.

"Luka bakar pada anak-anak, terutama yang sedang, langsung dibawa ke dokter karena hampir pasti kontraktur. Kalau didiamkan, setelah sembuh lukanya, tangannya malah nggak bisa digerakkan," katanya.

Hal yang tak kalah penting tentu saja mencegahnya terjadi. Ari mengingatkan kini tak semua penyakit ditanggung pembiayaannya oleh BPJS. Penyakit yang disebabkan oleh kelalaian sendiri adalah salah satunya.

"Anak-anak main petasan, kemudian badannya terbakar, atau membakar sampah, kemudian kita jatuh dan kena luka bakar, itu enggak akan ditanggung BPJS. Jadi, lakukan semua dengan hati-hati. Jangan anggap sepele faktor keselamatan," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya