6 Menu Satai Unik dari Penjuru Nusantara di Arena Festival Jajanan Bango 2019

Festival Jajanan Bango 2019 kembali hadir dengan mengangkat menu-menu khas Nusantara. Penjual satai termasuk mendominasi di sini. Salah satunya ada sate rembige khas Lombok.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 17 Mar 2019, 07:01 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2019, 07:01 WIB
Sate Kuah Pak H. Diding Jakarta
Yayat Supriatna, penerus usaha Sate Kuah Pak H. Diding Jakarta. (dok. panitia FJB 2019/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Satai menjadi salah satu kuliner paling populer di Festival Jajanan Bango (FJB) 2019. Ada 10 stand penjual yang dibuka dengan menu utama olahan daging bakar tersebut di acara yang digelar hingga hari ini, Minggu (17/3/2019).

Dari sekian banyak pilihan, Liputan6.com merangkum enam menu satai yang sayang untuk dilewatkan. Meski namanya satai, wujudnya beragam dan rasanya berbeda satu sama lain. Bahkan, beberapa jarang kita temukan di pasaran. Apa saja? Berikut daftarnya.

1. Sate Kuah Pak H. Diding, Jakarta

Menjadi salah satu kuliner langka yang dihadirkan di arena ini, satai ini ternyata sudah dijual sejak 1960. Satai kuah ini menggabungkan satai sapi dengan Soto Tangkar khas Betawi.

Potongan daging sapi yang tebal dan soto berkuah santan langsung menerbitkan selera makan. Jangan khawatir tak kenyang karena seporsi Sate Kuah Pak H Diding dilengkapi nasi putih bertabur bawang goreng.

Soal rasa, jangan khawatir tak puas. Pasalnya, satai kuah ini juga pernah ikut mengharumkan nama Indonesia di World Street Food Congress di Singapura pada 2013 lalu.

2. Sate Kuah Pontianak

Meski sama-sama satai kuah, Sate Kuah Pontianak punya perbedaan nyata pada jenis kuahnya dengan satai sebelumnya. Kuahnya bening dengan bumbu rempah yang didominasi cengkih dan kapulaga.

Daging yang digunakan untuk satai ini adalah daging sapi. Potongannya cukup mengenyangkan pengunjung FJB 2019 yang datang. Bila dimakan terpisah dari kuah, rasa satai ini sama seperti satai bumbu kacang biasa. Tapi bila dicampur kuah, rasanya mengingatkan pada ketoprak. Penasaran?

3. Sate Maranggi Tukang Masak

Kembali menggunakan daging sapi sebagai bahan utama, satai ini memiliki ciri khas pada bumbunya. Yaitu, sambal kecap dengan potongan bawang dan cabai rawit, bukan saus kacang seperti satai Madura.

Satai khas Purwakarta ini memiliki tekstur daging empuk yang membuat peminatnya tak pernah putus. Warna kecoklatan dihasilkan dari rendaman bumbu dan rempah yang cukup lama. Anda bisa menikmatinya dengan nasi putih atau lontong.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini :

4. Sate Kikil Pasar Baru

Festival Jajanan Bango 2019
Antrean panjang mendominasi arena Festival Jajanan Bango 2019. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Terbilang kuliner legendaris, satai berbahan kikil sapi ini memiliki tekstur unik. Kenyal-kenyal nikmat dengan bumbu kunyit yang khas. Potongan kikil yang pas membuatnya enak dikunyah.

Di tempatnya biasa berjualan, pengunjung umumnya mengantre panjang untuk mendapatkannya. Mumpung ada kesempatan bertemu di FJB 2019, kapan lagi mencobanya?

5. Sate Kardjan BSD

Satai usaha keluarga yang pertama kali dijual di Kendal pada 1925 ini memilih daging kambing sebagai bahan utama satai. Maka itu, penikmatnya dominan kaum lelaki.

Kekhasan Sate Kardjan terletak pada bumbu sausnya, yakni saus kecap encer. Di dalamnya bumbu-bumbu, seperti cabai dan bawang putih sudah digiling halus sehingga tercampur dengan baik. Anda bisa menikmati satai ini dengan lontong.

6. Lesehan Sate Rembige Lombok

Belum terlalu familiar bagi warga Jabodetabek, bukan berarti satai yang satu ini tak bisa direkomendasikan. Menggunakan bahan dasar daging sapi, satai ini mengambil nama dari sebuah desa yang berada di dekat bekas Bandara Selaparang.

Sebelum dibakar, potongan daging sapi direndam menggunakan racikan bumbu yang di antaranya terdiri dari cabai rawit, terasi, dan bawang putih, beberapa jam hingga meresap. Seperti apa rasanya? Cicipi langsung di arena FJB 2019 ya!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya