Liputan6.com, Jakarta - Kepribadian setiap orang tentunya berbeda-beda namun tetap ada yang lebih dominan. Sebut saja ketika seseorang cenderung introvert atau justru ekstrovert. Seperti yang diketahui, pribadi ekstrovert biasanya mudah dikenali.
Mereka yang ekstrovert sangat mudah ditemukan dalam lingkungan ramai. Di sisi lain, setiap kepribadian ada kelebihan juga kekuarangan, begitu pula dengan pribadi ekstrovert.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, apa saja keunggulan dari orang dengan kepribadian ekstrovert? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman Fimela.com di bawah ini.
1. Berpikir Cepat
Orang-orang yang ekstrovert mempunyai kemampuan berpikir yang cepat juga cepat pula dalam mengambil keputusan. Mereka lebih peka dengan beragam hal yang terjadi di sekitarnya. Otak mereka lebih cepat dalam hal perencanaan dan bertindak.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Pandai Bergaul
Penelitian yang dilakukan Carl Jung pada 1921 menemukan orang-orang ekstrovert merasa lebih bersemangat juga bahagai saat dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang. Sedangkan, pribadi introvert akan kelelahan dengan situasi ini.
3. Berani Ambil Risiko
Para pribadi ekstrovert juga berani mengambil risiko dibanding dengan mereka yang introvert. Diketahui dalam penelitian, hal ini merupakan efek sensitivitas dopamin yang ada di dalam otak. Entah ia tipe yang dapat atau justru tak pandai mengatasinya, poin penting adalah mereka berani mengambil risiko.
Advertisement
4. Terlihat Lebih Bahagia
Keunggulan ini menjadi penampilan yang paling tampak dari para ekstrovert karena mereka tak segan untuk mengekspresikan diri. Penelitian dari Washington State University juga menemukan, seringnya interaksi sosial yang dilakukan selalu dapat mengisi tenaganya kembali dan membuat lebih bahagia.
5. Jago Belajar Bahasa Asing
Penelitian yang dilakukan VIT University di India menemukan ternyata orang ekstrovert lebih baik dalam menguasai bahasa asing. Hal in dipengaruhi oleh sistem otaknya yang berani mengambil risiko, ternyata ia juga dapat menekan otaknya hingga batas tertentu untuk mempelajar sesuatu yang baru. (Febi Anindya Kirana/Fimela.com)