Liputan6.com, Jakarta - Namanya Wajendra Hanif Athoillah Luthfi, seorang atlet Taekwondo cilik yang kini duduk di bangku kelas 5 Sekolah Alam Bogor. Usianya boleh saja baru menginjak 11 tahun, tetapi semangat dan tekadnya untuk berbagi serta membantu sesama patut diacungi jempol.
Hanhan, begitu ia akrab disapa melengkapi daftar panjang penerus bangsa yang bertalenta di dunia olahraga. Ia menekuni bela diri Taekwondo sejak kelas dua SD dan kini telah mendapatkan sabuk merah.
Beberapa pertandingan telah diikuti atlet kelahiran 15 November 2007 ini. Medali kemenangan pun berhasil dikalungi lewat ketangkasannya.
Advertisement
"Pertandingan dapat medali lima emas, enam perak, dan lima perunggu. Lupa pertandingan apa tapi satu emas waktu tanding di DKI Jakarta," jelas Hanhan kepada Liputan6.com, Rabu, 17 April 2019.
Baca Juga
Selain taekwondo, Hanhan juga menyukai olahraga lain seperti lari hingga renang. Siapa yang menyangka, kecintaan pada olahraga tersebut mengantarkannya pada misi kemanusiaan.
Cerita inspiratif Hanhan bermula beberapa waktu lalu ketika ia diajak sang ayah untuk berupaya membantu sesama. Nilai-nilai sosial tidak hanya dibangun dari fondasi di keluarganya, tetapi juga tempatnya menuntut ilmu, Sekolah Alam Bogor.
Hanhan akan melakukan tantangan triathlon seorang diri dengan renang 200 meter, sepeda 20 kilometer, serta lari lima kilometer. Aksi ini dilaksanakan tepat di Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2019 mendatang.
Misi mulia Hanhan bertujuan untuk menggalang dana bagi para pengidap kanker. Satu di antaranya bernama Farih, seorang anak yang tengah berjuang melawan kanker mata.
"Diajak ke salah satu tempat pengidap kanker namanya adik Farih dan Hanhan termotivasi," ungkap Hanhan.
Bersama sang ayah, Hanhan pun telah menyambangi kediaman Farih. Selain bermain dan bercanda bersama, ia pun mengutarakan niatan untuk membantu dan berbagi kepada keluarga Farih.
"Sudah ke rumah adik Farih, keluarganya berterima kasih dan mendoakan saya agar bisa berjuang melakukan challenge," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perjuangan Hanhan untuk Triathlon
Dua bulan sudah Hanhan menjalani latihan rutin untuk dapat melancarkan tantangan triathlon. "Latihan dua bulan, latihan lari, berenang ke sekolah naik sepeda. Latihannya tiga kali seminggu selama dua jam," jelas Hanhan.
Selama masa persiapan, ayah Hanhan, Luthfi Kurnia menuturkan bahwa terdapat kemajuan yang dirasakan dari ketahanan fisik sang putra. Meski sempat cedera karena Taekwondo, Hanhan dapat kembali pulih perlahan dengan olahraga rutin.
"Alhamdulillah, fisik naik cukup signifikan. Hanhan sempat cedera punggung karena Taekwondo tetapi sudah terapi renang. Fisik meningkat dengan lari 6-7 kilometer. Renang sudah mulai 100-200 meter dan sepeda 20 kilometer lebih," kata Luthfi Kurnia.
Luthfi Kurnia menambahkan untuk lari, Hanhan ditangani oleh seorang pelatih. "Saya tanya kepada pelatih, apakah boleh anak seusia Hanhan lari 10 kilometer. Dan sebetulnya sebelum 12 tahun tidak boleh, hanya boleh 2 kilometer," tambahnya.
Namun merujuk pada fisik, latihan rutin, dan pola latihan yang dipantau, akhirnya diputuskan Hanhan bakal lari sejauh lima kilometer untuk tantangan triathlon yang dilakukan seorang diri tersebut.
Advertisement
Penggalangan Donasi
Penggalangan Donasi lewat tantangan triathlon Hanhan dilakukan melalui sebuah fundraising platform bernama Kitabisa.com. Semua donasi masih ke rekening Kitabisa.com dan akan dicairkan untuk para penyintas kanker.
Hanhan dibantu sang ayah juga meminta dukungan melalui akun Instagram @hanhan_taekwondokids dengan menyertakan tautan yang langsung dapat diakses menuju penggalangan dana.
"Alhamdulillah dibuka pertama share teman-teman di Kita Bisa lebih dari 100 orang. Orangtua para murid juga ikut membantu." tambah Luthfi.
Sementara, penggalangan dana di Kitabisa.com bertajuk "Dukung Hanhan Triathlon Untuk Anak Pengidap Kanker". Donasi ini masih akan dibuka hingga 14 hari ke depan dengan total yang ditentukan yakni Rp 50 juta.