Liputan6.com, Jakarta - Melanjutkan ramai keberadaan kamera tersembunyi di sebuah Airbnb yang didapati keluarga Nealie dan Andrew Barker saat berlibur ke Eropa, ribuan orang ternyata jadi korban kasus serupa di Korea Selatan.
Dilansir dari CNN, Kamis (9/5/2019), empat orang tengah diinvestigasi terkait perkiraan skandal yang melibatkan 42 kamar di 30 akomodasi di 10 kota seantero Negeri Ginseng. The Straits Times melaporkan, kamera-kamera tersembunyi ini ditemukan di bagian atas televisi, tempat menaruh hair dryer, dan stopkontak.
Advertisement
Baca Juga
Seoul Metropolitan Police Agency mengungkap, rekaman dari deretan kamera tersembunyi tersebut diduga disiarkan secara langsung di sebuah situs yang mengharuskan pelanggan membayar demi mengaksesnya.
Disebutkan bahwa situs yang dimaksud memiliki tak kurang dari empat ribu pengguna. Tersangka yang sudah diamankan pihak berwajib diduga mengantongi keuntungan sampai 7 juta won atau setara Rp 86 juta.
Jumlah itu didapatkan dari menjual 803 video rekaman kamera tersembunyi pada 97 anggota VIP. Berdasarkan laporan China Press, para anggota VIP ini membayar uang setara ratusan ribu rupiah setiap bulan untuk mendapat fitur ekstra yang memungkinkan mereka menonton kembali video live tertentu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Kasus Baru di Korea Selatan
Kamera tersembunyi bukanlah masalah baru bagi pemerintah Korea Selatan. Terdapat lebih dari 6,4 ribu kasus perekaman ilegal. Jumlah itu membuat ribuan perempuan asal Negeri Ginseng menggelar protes di jalan pada tahun lalu dan mendesak pemerintah untuk segera bertindak.
Mereka melakukan aksinya dengan slogan "Hidup Saya Bukanlah Film Porno Anda". Sebagai respons, pemerintah mengecek rutin di 20 ribu toilet umum di Seoul guna mendeteksi keberadaan kamera tersembunyi.
Advertisement