Ades Gandeng Gojek Kembangkan Layanan Jemput Botol Plastik Bekas, Gratis?

Ada minimal jumlah botol plastik bekas yang bisa diangkut Gojek untuk dikirim ke bank sampah.

oleh Henry Hens diperbarui 31 Okt 2019, 20:02 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 20:02 WIB
Ades
Sinergi Ades dan Gojek mengumpulkan kemasan plastik botol bekas. (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cara untuk peduli dampak buruk sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan. Sebagai produsen air minum dalam kemasan, Ades yang merupakan bagian dari Coca-Cola Indonesia, meluncurkan program kerja sama #NiatMurni Ades dengan Gojek.

Kerjasama itu diwujudkan melalui layanan GoSend untuk mempermudah pengumpulan kemasan plastik botol bekas. Plastik botol bekas itu akan dikirimkan ke bank-bank sampah terdekat sehingga bisa berdampak yang baik terhadap pemeliharaan lingkungan.

Program ini diklaim akan menjadi langkah bersama untuk membantu masyarakat agar dapat secara aktif lebih memahami dan berpartisipasi dalam upaya peduli lingkungan.

Program ini juga menjadi kelanjutan dari langkah Ades sebelumnya untuk menjaga kemurnian air yang hadir melalui program Billboard pertama yang menggunakan plastik botol bekas. Ades selalu memastikan kualitas kemurnian air dan melihat pentingnya keberlanjutan program terhadap lingkungan yang akan berdampak pada kelestarian sumber mata air mereka.

Hal ini yang mendasari inisiatif Ades untuk bekerja sama dengan Gojek dan Waste4Change sebagai mitra, dengan misi yang sama dalam hal memberikan kembali kepada lingkungan.

"Program ini jadi langkah kami untuk mendorong Niat Murni masyarakat dalam memberikan manfaat positif terhadap lingkungan untuk berpartisipasi melalui cara yang sederhana yaitu kegiatan pengumpulan plastik botol bekas," terang Mohamad Rezki Yunus, selaku Marketing Manager Hydration Coca-Cola Indonesia, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2019).

"Kami memilih Gojek karena salah satu layanan mobile on demand yang memang sudah sangat dekat dengan masyarakat. Banyak yang sudah sangat familiar dan kita bisa memanfaatkan platfrom delivery-nya untuk bisa membantu mengirimkan botol-botol bekas," sambung Rezki pada Liputan6.com.

Pihak Gojek yang diwakili Junaidi, selaku Head of Logistic Gojek, mengaku senang dapat terlibat dalam kolaborasi yang digagas Ades. Menurut Junaidi, program pengurangan sampah plastik ini selaras dengan semangat peduli lingkungan gagasan Gojek yang bertajuk GoGreener.

"Kami sangat mendukung kolaborasi bersama Ades dan Waste4change. Hal ini sejalan dengan gagasan kami, GoGreener, yang bertujuan untuk memudahkan konsumen, mitra merchant, dan mitra driver menjalani gaya hidup ramah lingkungan," tutur Junaidi dalam kesempatan yang sama.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jumlah Minimal Botol Plastik

Ades
Sinergi Ades dan Gojek mengumpulkan kemasan plastik botol bekas. (Liputan6.com/Henry)

Untuk mengikuti program ini, Anda harus mengumpulkan minimal 50 botol plastik bekas berbagai merek dalam kondisi bersih. Lalu dikemas dalam sebuah tempat khusus seperti kardus. Setelah itu pesan layanan Go Send khusus layanan dari gawai Anda.

Pengiriman dengan minimal 50 buah botol plastik bekas oleh konsumen, akan diganjar dengan 2000 poin Ades yang bisa dikumpulkan dan ditukar menjadi pulsa seluler, token listrik PLN, sampai saldo Gopay. Botol-botol tersebut akan dikirim ke lokasi bank sampah terdekat dari tempat konsumen berada dan selanjutnya akan didaur ulang menjadi beragam produk.

Founder and Managing Director Waste4Change, Mohammad Bijaksana Junerosano menambahkan bahwa peran aktif konsumen untuk lebih bijaksana dalam penanganan sampahnya sangat diperlukan

"Kami hadir mendukung sinergi #NiatMurni ini melalui sistem Waste4Change yang dapat menghubungkan konsumen dan pengguna aplikasi Gojek dengan para mitra daur ulang, ini bisa jadi solusi kemudahan kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini," ucapnya.

Bagi pria yang akrab disapa Juno ini, peran individu sekecil apapun, apalagi peran kelompok, bisa sangat membantu penanganan masalah sampah plastik sekali pakai di Indonesia. Program kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah kemasan yang dimulai dari lingkungan tempat tinggal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya