Liputan6.com, Jakarta - Berlibur merupakan salah satu kebutuhan tersier yang dibutuhkan manusia. Gunanya adalah untuk melepas rasa penat setelah menghabiskan waktu kebanyakan untuk bekerja.
Destinasi yang dikunjungi kini juga sudah bermacam-macam, mulai dari luar negeri hingga dalam negeri. Tapi, salah satu kendala yang paling sering dialami adalah pengeluaran yang banyak.
Advertisement
Baca Juga
Karenanya, persiapan liburan harus dilakukan sematang mungkin sehingga dapat mengontrol anggaran yang dikeluarkan, tapi liburan dapat tetap menyenangkan. Mulai dari riset destinasi hingga pembelian tiket harus dilakukan di waktu yang tepat.
Pada BincangShopee yang dilaksanakan pada Sabtu (2/11/2019) di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Kadek Arini dan Muhammad Arif Rachman selaku travel enthusiasts memberitahu beberapa langkah untuk merencanakan liburan dengan ramah biaya.
"Ramah biaya itu bukan berarti murah ya bagiku, tapi di bawah standar harga normal," tegas Kadek di awal acara.
Pertama, Kadek mengatakan bahwa lebih baik mencari tiket transportasi yang sedang promo. Hal ini akan mengurangi budget yang dikeluarkan. Memang dikatakan pembelian tiket dari jauh-jauh hari ini membutuhkan kenekatan dalam melakukannya.
"Tapi dengan begitu kita jadi terpacu untuk jadi semakin menabung, mencari uang buat kita pas di sana," terang perempuan keturunan Bali ini lagi.
Bila Kadek terkadang membeli tiket terlebih dahulu, lain dengan Arif yang mengatakan bahwa dalam melakukan liburan, dia melakukan riset terlebih dahulu tentang destinasi di negara yang ingin dituju. Mulai dari transportasi yang bisa digunakan, tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhan, serta mengecek cuaca.
Setelah itu, dia baru melakukan budgeting. Arif memisahkan dua jenis pengeluaran, yakni utama dan sekunder. Pengeluaran utama adalah biaya tiket pesawat, transportasi dan hotel. Sedangkan biaya sekunder dipersiapkan untuk berbelanja dan beli oleh-oleh.
Beberapa tips lain dari Arif agar uang yang dikeluarkan tidak banyak dan efektif adalah mencari promo tiket, lakukan penghematan transportasi saat liburan, seperti gunakan transportasi umum dan jalan kaki. Lalu, cari hotel atau tempat tinggal yang sudah menyediakan sarapan sehingga tidak perlu membeli makanan sendiri untuk sarapan.
Tak dapat dipungkiri, bila berpergian ke negara maju, makanan cepat saji adalah salah satu alternatif untuk menghemat uang. Bila pergi ke restoran, harganya akan relatif lebih mahal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bawa Barang yang Dibutuhkan Saja
Setelah melakukan perencanaan akan destinasi dan keuangan, hal yang tak boleh luput dari perhatian adalah saat mengemas pakaian. Barang bawaan yang banyak bisa saja mengganggu proses perjalanan
Karenanya, Arief dan Kadek menyarankan untuk membawa barang yang dibutuhkan saja. "Jangan bawa semua barang yang kalian punya, tapi bawa yang dibutuhkan saja. Apalagi biasa ada yang suka mau ootd (outfit of the day) gitu kan," ujar Arif.
Selain itu, Arif mengatakan awalnya dia selalu membuat daftar barang agar tak ada yang ketinggalan, seperti baju, obat-obatan dan alat elektronik. Namun, kini dia sudah terbiasa dan tahu kebutuhan apa saja yang wajib dibawa. Lalu, pendiri Whatravel ini juga menggunakan packing cubes untuk mengompres barang sehingga tas atau koper dapat muat lebih banyak.
Sejalan dengan Arif, Kadek mengakali kebutuhan ootd tersebut dengan memadukan baju satu dengan lain. Misal, dia mengenakan pakaian yang berbeda namun bawahannya sama, atau kebalikannya.
"Misalnya liburan lima hari, aku bawa baju untuk tiga hari aja. Sisa dua harinya, di-mix and match aja. Misal hari satu pakai baju A, celananya B, berarti yang hari keempatnya pakai baju yang hari pertama tapi celananya yang hari kedua. Jadi kan kelihatan beda," tutur Kadek lagi.
Terkait pakaian, Arif juga menambahkan bahwa bila berlibur di tempat yang dingin, tidak perlu membawa kaus atau dalaman terlalu banyak, karena yang dibutuhkan adalah jaket. Bila sedang berlibur ke tempat yang sedang mengalami musim panas, baru bawa kaus tipis dengan jumlah yang banyak.
"Kalau winter sih paling bawa jaket, dalemannya gak usah banyak karena kita bakal jarang ganti. Kalau summer, boleh tuh bawa kaus tipis yang banyak," kata Arif lagi.
Terakhir, Kadek mengatakan bahwa alangkah lebih baik untuk cermat memilih jenis tas yang digunakan. Bila pergi ke negara berkembang seperi Myanmar atau India, akan lebih baik untuk menggunakan tas ransel. (Novi Thedora)
Advertisement