Rahasia Kelezatan Kaldu Kedai Berusia 114 Tahun di Malaysia

Sebuah restoran di Malaysia punya resep kaldu sup kuey thow thng yang membuat orang banyak membelinya.

oleh Komarudin diperbarui 22 Mar 2020, 03:04 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 03:04 WIB
Kaldu Sapi
Ilustrasi Foto Kaldu Sapi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Penang jadi salah satu lokasi kuliner yang ramai jika berkunjung ke Malaysia. Salah satu yang terkenal adalah kuey sup tehy atau lebih dikenal dengan kuey teow thng. Di Lembah Klang, makanan tersebut menghadapi persaingan dengan makanan lain, seperti mi babi dan pan mee.

Bahan-bahan utama untuk kuey thow thng adalah daging irisan rebus (biasanya ayam, bebek, atau babi), sayuran, kuey teow, bawang putih goreng dan tentu saja, sup. Inilah mengapa kaldu memainkan peran penting. Hidangan tersebut disajikan di Restoran Hock Seng Kopitiam di Ara Damansara, Petaling Jaya.

Salah satu dari dua pria di balik kelezatan kuey teow thng adalah Kenny Tung Keow Ping yang lahir di Penang. Dikutip dari The Star, Sabtu, 21 Maret 2020, keluarganya, Tungs, mendirikan salah satu kedai kopi China tertua di pulau itu, namanya Penang Road Kek Seng yang berusia 114 tahun.

Kenny yang berusia 62, tidak lagi membuat sup karena sudah pensiun enam tahun lalu ketika putranya Darren Tung Sheng Fuh memutuskan untuk berdagang kuey teow thng.

Menurut Kenny, kunci semangkuk kuey teow thng adalah sup. Seseorang tidak dapat membuat kuey teow thng yang baik jika tidak meluangkan waktunya berjam-jam untuk membuat kaldu yang enak.

"Kaldu kami direbus selama enam jam, dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi. Sepanjang malam, saya memeriksanya setidaknya empat kali untuk memastikan suhunya tepat," jelas Kenny.

Resep yang dia gunakan adalah milik kakek dan ayahnya mengajari Kenny cara membuat sup. Selain itu, dia menggunakan pot aluminium.

"Beberapa orang berpikir Anda bisa menggunakan panas tinggi untuk membuat proses lebih cepat, tetapi dengan begitu, Anda tidak akan mendapatkan kaldu yang baik," kata Kenny yang bekerja sebagai manajer penjualan dan pemasaran sebelum pensiun.

Kuey teow thng di Restoran Hock Seng Kopitiam hadir dengan irisan ayam, bebek, dan babi, serta bakso ikan dan kue ikan. Hidangan itu sederhana, namun beraroma. Satu mangkuk dibanderol dengan harga 6,50 Ringgit Malaysia (RM) atau Rp23 ribu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Banting Setir

Kaldu Sapi
Ilustrasi Foto Kaldu Sapi (iStockphoto)

Enam tahun lalu, Darren banting setir dari menjual furnitur impor menjadi pembuat kuey teow thng. Keputusan tersebut mendapat dukungan dari Kenny. Sekarang Darren menjalankan kedai kopi dengan seorang mitra, sementara Kenny mengelola kedai kue.

"Saya memberi tahu Darren bahwa sangat penting untuk memiliki keterampilan seperti memasak dan manajemen bisnis. Saat ini, semua orang memiliki gelar master atau PhD. Kami membutuhkan pengalaman yang relevan untuk menonjol," kata Kenny.

Darren menjelaskan bahwa dia terjun ke bisnis makanan karena anggota keluarganya adalah koki yang baik. Ayahnya pandai memasak kaldu, sedangkan ibunya membuka warung jajanan.

"Karena kami memiliki resep yang baik, saya memutuskan untuk melanjutkan warisan keluarga," kata Darren, 35 tahun.

Darren juga berbagi perjuangan yang dia hadapi selama enam bulan pertama berbisnis. Keluarga itu dulunya tinggal di sebuah gedung tinggi.

Dia harus membawa panci besar berisi kaldu melalui jalur sempit dan tangga sebelum dimuat ke dalam mobil untuk diangkut ke kios. Suatu kali, kaldunya sempart tumpah di membasahi seluruh karpet mobilnya. "Mobilku bau kuey teow thng selama seminggu setelah itu," dia tertawa.

Sejak itu keluarga pindah ke sebuah perumahan dan membuat pengangkut kaldu menjadi lebih ringan. Tantangan lain adalah kenyataan bahwa kuey teow thng bukanlah hidangan yang populer di kalangan orang-orang Lembah Klang pada awalnya. "Baru setelah sembilan bulan orang-orang mulai menghargai kuey teow thng kami," ujarnya.

Dia bereksperimen dengan yee mee dan mie instan seperti yang disarankan oleh pelanggan, tetapi akhirnya dia memutuskan bahwa kuey teow adalah yang paling cocok.

"Ada banyak trial and error," kata Darren.

Mereka sekarang menjual sekitar 100 mangkuk kuey teow thng sehari pada hari kerja. Pada akhir pekan, bisa mencapai 130 mangkuk. Pembeli lebih suka menyeruput kuey teow secara terpisah dari sup dapat memilih versi kering.

Ketika ditanya apa rahasianya menjalankan kedai kopi yang sukses, Darren mengaitkannya dengan memiliki hati untuk menyajikan makanan yang enak. Dalam bisnis ini, menurut Darren, harus meluangkan sebagian besar waktu. Nyaris tidak ada waktu untuk duduk dan beristirahat.

"Tapi aku benar-benar tidak keberatan. Aku suka gagasan yang dapat menyajikan makanan yang bisa membuat pelanggan senyum. Hal itu membuatku bahagia. Jika Anda ingin sukses, Anda benar-benar perlu memiliki hati untuk memasak dan menyajikan makanan yang enak," tegas Darren.

Akibat pandemi corona COVID-19, restoran tersebut hanya menerima pesanan untuk dibawa pulang (takeaway) hingga 31 Maret 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya