Liputan6.com, Jakarta - Restoran cepat saji, McDonald's mengumumkan penutupan 1.350 cabang di Inggris Raya dan Irlandia mulai hari ini, Senin (23/3/2020). Penutupan seluruh cabang restoran yang mempekerjakan 135.000 orang itu akan berlaku mulai pukul 19.00 waktu setempat.
Hal itu menyusul instruksi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang memerintahkan semua pub, restoran, dan kafe untuk menutup tempat usahanya demi mencegah penyebaran virus corona baru. Kebanyakan ritel juga telah menutup aktivitasnya seiring peningkatan jumlah kasus COVID-19 itu di negeri Ratu Elizabeth.
Advertisement
Baca Juga
"Lebih dari 24 jam berlalu, telah jelas bahwa mempertahankan menjaga jarak saat restoran sibuk melayani pesanan takeaway dan drivethru sangatlah sulit. Karena itu, kami memutuskan untuk menutup semua restoran di Inggris Raya dan Irlandia paling lambat pukul 7 malam, 23 Maret 2020," kata Paul Pomroy, Chief Executive Officer of McDonald’s UK & Ireland, dikutip dari The Sun.
Konsekuensi penutupan itu, pemerintah setempat berjanji untuk membantu membayar gaji para pekerja yang tidak bisa bekerja. Negara akan membayar 80 persen gaji karyawan yang tetap dipertahankan perusahaan. Nilai mencapai 2.500 Pound sterling per bulan.
Sebelumnya, Kanselir Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengumumkan skema retensi kerja yang baru untuk mempertahankan pekerjaan orang-orang. Kebijakan itu merupakan yang pertama kalinya dikeluarkan Inggris sepanjang sejarah negara itu.
Sementara itu, seorang juru bicara McDonald's mengatakan kepada Sun Online bahwa seluruh pekerja akan menerima gaji secara penuh hingga 5 April 2020.
"Dan kami akan segera memutuskan dukungan lebih lanjut yang terbaik untuk para pekerja kami dan untuk memastikan bahwa mereka yang berhak dapat manfaat penuh dari paket dukungan yang diluncurkan oleh pemerintah Inggris maupun Irlandia," kata juru bicara itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tetap Distribusi Makanan
Sementara itu, Pomroy mengatakan penutupan itu bukan berarti restoran berhenti mendistribusikan makanannya kepada yang paling membutuhkan. Ia memastikan pekerja medis garis depan dan petugas layanan gawat darurat tidak perlu membayar makanan maupun minuman di restoran tersebut.
Awal pekan kemarin, McDonald's menyediakan minuman gratis bagi para pekerja medis dan pekerja sosial. Seiring penutupan, Pomroy mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan kelompok komunitas di Inggris Raya dan Irlandia untuk mendistribusikan makanan dari restoran itu kepada yang paling membutuhkan.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pegawai McDonald's yang telah bekerja keras untuk melayani konsumen dalam situasi yang sulit.
"Saya bangga terhadap mereka yang bisa beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi lingkungan kerja yang terus berubah, mengambil semua langkan untuk menjaga pelanggan, kurir, dan tim kami aman dan menjaga satu sama lain," kata Pomroy.
Advertisement