Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 memang belum berlalu, tetapi beberapa museum di Eropa siap menyambut wisatawan kembali. Sebelumnya, semua museum tutup sementara akibat dampak Covid-19.
Kondisi di beberapa negara dianggap sudah kondusif untuk membuka kembali sejumlah tempat wisata. Seperti dilansir dari laman Travel Leisure dan The New York Times, beberapa museum akan buka kembali.
Contohnya di Jerman, museum Gemäldegalerie dan Altes Museum. Kedua museum tersebut akan dibuka kembali pada pekan ini. Sementara itu, Katedral Santa Maria Del Fiore (Duomo) di Florence, Italia, sudah dibuka kembali pada 25 Mei 2020.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan, museum dan lembaga budaya di Austria dan Swiss belum diketahui secara pasti akan mulai kembali beroperasi. Namun kabarnya, kedua negara tersebut juga akan mulai membuka tempat wisatanya pada bulan ini juga.
Villa Borghese dan Museum Capitoline di Roma, Italia juga akan buka dan menerima pengunjung lagi pada Rabu (27/5/2020) besok. Sedangkan di Naples, Museo e Real Bosco di Capodimonte bahkan sudah dibuka pada hari ini, Selasa (26/5/2020).
Meski begitu, setiap museum tetap menjalankan peraturan kesehatan dan keselamatan bagi para pengunjung sebelum membuka kembali museum tersebut.
Misalnya, Museum Duomo akan meminta semua pengunjung untuk memakai transponder fisik yang akan berbunyi bip dan berdengung ketika satu tamu terlalu dekat dengan yang lain.
Memakai Masker dan Mencuci Tangan
"Ini adalah perangkat yang segera memperingatkan Anda jika terlalu dekat dengan pengunjung lain," terang Timothy Verdon, direktur Museum of the Milan Cathedral atau lebih dikenal dengan Museum Duomo.
Para pejabat di Duomo juga mencatat, saat pembukaan kembali, pengunjung akan diminta untuk memakai masker wajah dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
Museum di seluruh dunia kemungkinan akan melakukan langkah-langkah serupa, dengan menerapkan pedoman yang ditetapkan pada April lalu oleh Komite Internasional untuk Museum dan Koleksi Seni modern.
Di dalam pedoman tersebut, dicantumkan kalau wisatawan yang ingin berkunjung harus melewati pemeriksaan suhu, menggunakan masker, serta didata lengkap.
Kalau ditemukan kasus infeksi, pihak museum bisa melacak pergerakan pengunjung. Selain itu, pengunjung yang baru datang ke kawasan-kawasan Red Zone selama kurang lebih dua minggu terakhir bisa saja tidak diizinkan untuk masuk.
Advertisement