Perayaan Hari Museum Sedunia di Tengah Pandemi Virus Corona COVID-19

Setiap 18 Mei merupakan perayaan Hari Museum Sedunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2020, 20:23 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 20:22 WIB
Museum Louvre, Perancis
Museum Louvre, Perancis. (Sumber: Wikipedia common)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap 18 Mei merupakan perayaan Hari Museum Sedunia. Perayaan ini sudah ada sejak 1977, karena museum memiliki peranan penting dalam menyimpan artefak kultur. 

Namun, perayaan pada 2020 banyak yang dibatalkan akibat pandemi Virus Corona COVID-19. Banyak museum harus tutup karena menerapkan physical distancing. 

Bahkan Metropolitan Museum of Art  di New York melaporkan kerugian $100 juta sejak tutup pada 13 Maret. Tak hanya itu, event Met Gala yang harusnya diselenggarakan pada 4 Mei di Metropolitan Museum of Art harus diundur. Dilaporkan dari American Alliance of Museums, setiap museum di Amerika setidaknya mendapatkan kerugian $ 33 juta per harinya. 

Tidak hanya di Amerika, museum di seluruh dunia pun mengalami hal serupa. Pameran "Raffaello" yang diselenggarakan di Italia,  Scuderie del Quirinale ditutup setelah tiga hari dibuka pada 8 Maret 2020. Pameran "Raffaello" ini diselenggarakan untuk mengenang pelukis Renaissance tersebut yang telah meninggal 500 tahun yang lalu. 

Meski begitu beberapa museum tak kehilangan akal nya untuk mengajak orang-orang melihat isi museum mereka.  Eike Schmidt, direktur Museum Uffizi di Florence yang bekerja sama dengan Scuderie del Quirinale mengatakan bahwa kemungkinan pameran secara fisik akan diperpanjang satu tahun. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ada Beberapa Museum yang Buka

KAWS The Age of Loneliness Exhibition
KAWS The Age of Loneliness Exhibition di National Gallery Victoria, Melbourne. (Yohana Belinda)

Tapi tidak semua museum ditutup, di beberapa negara seperti Swiss, China, dan Korea Selatan telah memperbolehkan pengunjung sejak pertengahan Maret. Namun mereka tetap menerapkan physical/social distancing dan pengecekan suhu tubuh. 

Di Jerman pengunjung museum menerapkan physical distancing dengan jarak 20 meter, sedangkan di China mereka memiliki aplikasi disertai QR Code yang mencatat detail kesehatan dan perjalanan pengunjung. 

The Power Station of Art, Shanghai, China, telah dibuka sejak Maret 13 setelah ditutup selama tujuh minggu. The Power Station of Art juga merupakan rumah untuk Bienalle 2012, museum ini juga menghadirkan seniman asal China dan internasional. 

Museum of Modern and Contemporary Art, Seoul, Korea Selatan ini juga telah dibuka pada akhir Maret. Museum of Modern and Contemporary Art di Seoul ini memiliki banyak karya dari seniman 20th Korea Selatan. 

UCCA Center for Contemporary Art, Beijing, China juga akan dibuka pada 21 Mei mendatang. Pembukaan kembali UCCA Center for Contemporary Art ini akan ditandai dengan "Meditations in an Emergency." Pameran ini akan memamerkan dua puluh karya perupa macanegara. 

 

Reporter: Yohana Belinda

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya