Minimalisir Kontak Fisik, RS Royal Surabaya Pakai Robot untuk Tangani Pasien

Demo peragaan tersebut menunjukkan bagaimana SPERO dapat memberikan obat kepada pasien dan berkomunikasi melalui video teleconference.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2020, 23:35 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2020, 22:43 WIB
Minimalisir Kontak Fisik, RS Royal Surabaya Pakai Robot untuk Tangani Pasien
Minimalisir Kontak Fisik, RS Royal Surabaya Pakai Robot untuk Tangani Pasien. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Pada 26 Juni 2020, Rumah Sakit Royal Surabaya (RS Royal Surabaya) bekerjasama dengan Universitas Kristen Petra (UK Petra) memperkenalkan SPERO kepada masyarakat.

SPERO merupakan salah satu bentuk dukungan dan bantuan dari UK. Petra kepada RS Royal Surabaya dalam menghadapi Pandemi COVID-19. Sesuai namanya SPERO yang merupakan singkatan dari “Support for Pandemic and Epidemic Robot”, hadir untuk untuk membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien COVID-19 khususnya di RS Royal Surabaya.

SPERO diperkenalkan melalui sebuah kegiatan peresmian dengan penandatangan kerjasama di lobby RS Royal Surabaya. Kerjasama ditantangani oleh drg. Henny Poeri Margastuti, MARS selaku Direktur RS Royal Surabaya dan Bapak Petrus Santoso yang mewakili Rektor UK Petra.

Dalam perkenalannya dengan public Tim Robot SPERO menunjukan kemampuan SPERO dengan memberikan demo peragaan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Demo peragaan tersebut menunjukkan bagaimana SPERO dapat memberikan obat kepada pasien dan berkomunikasi melalui video teleconference sehingga memungkinkan komunikasi antar tenaga kesehatan dan pasien yang dirawat.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari UK. Petra atas dukung dan bantuan dalam memberikan layanan kesehatan terutama pada masa pandemi Covid-19,” ucap dr. Dewa Nyoman Sutanaya selaku Juru Bicara RS Royal Surabaya.

Lebih lanjut dr. Dewa mengatakan bahwa peran SPERO diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan di rumah sakit dalam hal mengurangi sebagian beban kerja tenaga kesehatan, meminimalis penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan mengurangi risiko paparan infeksi kepada tenaga kesehatan di rumah sakit, tanpa menghilangkan kualitas komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien.

“Sebelum mulai diterjunkan di lapangan, tenaga kesehatan akan dilatih sebelumnya untuk mengoperasikan SPERO, dan uji coba kepada pasien akan dilakukan setelahnya, proses ini ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari 2 minggu” lanjut dr. Dewa.

Dengan adanya bantuan dari SPERO ini, diharapkan RS. Royal Surabaya sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Timur dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan aman terutama bagi pasien COVID-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya