Liputan6.com, Jakarta - Sempat heboh di media sosial tentang sederet foto para finalis Puteri Sulawesi Selatan (Sulsel) menggunakan baju bodo dengan kain bawahan berupa sarung pendek. Protes salah satunya disampaikan pemilik akun @daeng.tika23 yang adalah pegiat seni dan budaya di Sulsel. Unggahan yang telah dihapus tersebut meminta klarifikasi pihak penyelenggara Puteri Sulsel.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu tabe'lombo buat akun @puteraputerisulawesiselatan, saya mewakilii pekerja seni dan budaya Sulsel meminta kepada akun @puteraputerisulawesiselatan untuk mengklarifikasi postingan yang anda sudah hapus tentang pakaian adat Makassar baju bodo yang anda modifikasi dan tidak beradat (beretika) seperti di atas. Kami tunggu klarifikasinya 1x24 jam," tulisnya di akun tersebut, yang diunggah ulang akun TikTok @makasar.info pada 11 Februari 2025.
Baca Juga
Setelah viral dan menuai banyak perdebatan, diumumkan bahwa sudah ada dialog untuk menuntaskan kontroversi tersebut. Tim Lifestyle Liputan6.com sudah coba menghubungi perihal bagaimana proses mediasi dan diskusi yang terjadi, namun hingga berita ini akan tayang belum mendapat balasan.
Advertisement
Namun di media sosialnya, akun tersebut mengaku telah menghapus unggahan sesuai kesepakatan dan berharap kejadian bisa menjadi pelajaran untuk ke depannya. Tampak dalam foto yang diunggah pada 11 Februari 2025, pihak Putera Puteri Sulawesi Selatan dan sekelompok pegiat seni budaya di Sulsel.
Menjelaskan tentang hasil pertemuan, akun tersebut menulis, "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh #salambudaya, Alhamdulillah setelah melakukan Empo Sipitangarri antara teman2 dari @puteraputerisulawesiselatan berlokasi di Istana Balla' Lompoa ri Sungguminasa telah menemukan titik terang dan sepakat semoga kejadian ini menjadi pelajaran yg berharga buat semua teman2 dalam melakukan pelestarian dan pemajuan Kebudayaan di Sulsel."
Minta Maaf Atas Unggahan
Lebih lanjut akun tersebut menulis, "Tabe' melalui postingan saya juga minta maaf atas postingan saya tentang foto2 yg saya upload yg sempat viral di sosial media saya. Dengan demikian saya akan take down seluruh postingan tersebut di seluruh sosmed saya. Semoga menjadi lebih baik kedepan salamakki' na ki para Salama', #salambudaya 🙏🙏🙏,"
Lantas unggahan tersebut mendapat balasan dari warganet. "Maaf sodara soal postingan ta ini krn tersebar luas di media sosial tdk ada modifikasi Bugis makassar seperti itu, jng sampai jadi bumerang bagi kita," tulis seorang warganet.
"Tabe daeng ini hrs ada klarifikasi dr si pembuat foto dan dr pihak yg terkait dlm hal ini. Deh jujur saya emosi liatnya 🔥," balas yang lain. "astagfirullah, jstru baju bugis makassar sopan2 kenapa malah jdi bgtuu😮," yang lain bertanya-tanya.
"Terimakasih kepada @daeng.tika23 sudh Mendtngkan pihak2 yg Terkait. Sya sebagai pekerja seni merasa Malu ketika Mlihat sarung yg begitu minim. Semoga Kdepannya TDK ada lagi pihak2 Yg sesuka hati memodifikasi Pakaian adat dluar dari Yg aslinya. Trimkasih 🙏," tulis warganet.
Advertisement
Keunikan Baju Bodo, Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, 24 November 2024, baju Bodo merupakan pakaian adat Sulawesi Selatan yang memiliki nilai budaya tinggi bagi masyarakat Bugis Makassar. Pakaian ini terkenal dengan bentuknya yang sederhana tapi anggun, berupa baju berpotongan kotak tanpa lengan.
Baju Bodo biasanya dikenakan para wanita, baik saat upacara adat maupun acara penting lainnya seperti pernikahan dan pesta. Salah satu ciri khas Baju Bodo yaitu terbuat dari kain muslin yang tipis dan transparan, yang awalnya dianggap sebagai simbol kesucian dan kesederhanaan.
Misalnya, warna merah digunakan oleh wanita dewasa, sementara kuning untuk anak-anak. Warna hijau dipakai oleh gadis yang belum menikah, sedangkan ungu biasanya dikenakan oleh para janda.
Selain itu, ada pula warna hitam yang hanya dikenakan oleh perempuan yang sudah tua. Pemilihan warna ini menunjukkan nilai-nilai masyarakat Sulawesi Selatan yang sangat memperhatikan kesopanan, kehormatan, dan tradisi dalam berpakaian.
Baju Bodo Sebagai Identitas Budaya
Warna-warna tersebut pun dipilih untuk memperlihatkan rasa hormat pada adat istiadat, sehingga setiap warna memiliki arti dan peran masing-masing dalam struktur sosial. Dalam perkembangannya, Baju Bodo sekarang mengalami beberapa modifikasi supaya lebih sesuai dengan zaman, tapi tetap mempertahankan elemen-elemen penting yang membuatnya unik.
Sebagai contoh, Baju Bodo sekarang sudah sering dilengkapi dengan kain penutup dada agar lebih sopan sesuai dengan norma modern. Selain itu, pemakaian aksesoris seperti kalung, gelang, dan hiasan kepala semakin menambah keindahan dan kemewahan busana ini.
Banyak desainer Sulawesi Selatan yang memperkenalkan Baju Bodo ke kancah nasional maupun internasional dengan gaya yang lebih modern, tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisionalnya. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga menjadikan Baju Bodo sebagai inspirasi dalam mode yang bisa diterima oleh berbagai kalangan.
Keunikan Baju Bodo tidak hanya terletak pada desain dan warnanya, tetapi juga pada makna filosofisnya. Pakaian tersebut mencerminkan pandangan masyarakat Bugis-Makassar mengenai identitas, kearifan lokal, dan penghormatan terhadap leluhur.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)