Liputan6.com, Jakarta - Nasi adalah makanan pokok atau sumber karbohidrat masyarakat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, biasanya nasi menjadi salah satu pantangan mereka yang tengah dalam program menurunkan berat badan.
Mereka yang sedang diet biasanya akan mengganti nasi dengan sumber karbohidrat lain, terutama yang berserat tinggi. Jadi, meski menghindari nasi, tubuh tetap mendapat sumber karbohidrat dari makanan lain.
Advertisement
Nasi memang sudah menjadi makanan utama kita, tapi tak ada salahnya mencoba dan mengonsumsi sumber karbohidrat selain nasi. Hal itu juga coba didorong oleh pemerintah, termasuk melalui Kementerian Pertanian (Kementan).
Advertisement
Baca Juga
Pihak Kementan berupaya meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya lokal, mereka juga menyebarkan informasi tersebut di media sosial, seperti di Instagram. Hal itu terlihat dalam unggagan akun resmi Kementan pada 14 Agustus dan 19 Agustus 2020.
Pihak Kementan bersama pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia menyelenggarakan Gerakan Diversifikasi Pangan serentak secara nasional. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa gerakan tersebut sekaligus mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsi agar tidak tergantung pada satu komoditas saja, seperti beras yang banyak dimasak menjadi nasi.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk mengenal dan memahami manfaat pangan lokal yang sangat beragam dan sangat berpotensi dijadikan sumber karbohidrat nonberas. Selain itu, pangan lokal dan olahan turunannya mendorong perekonomian, seperti singkong yang menghasilkan tapioka menjadi bahan baku mi yang bisa diekspor. Selain itu, pangan lokal juga memiliki nutrisi yang diperlukan tubuh.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ketahanan Pangan Nasional
Indonesia punya 77 jenis pangan sumber karbohidrat yang bisa menggantikan kedudukan nasi sebagai makanan pokok. Potensi pangan lokal ini dinilai mampu memperkuat ketahanan pangan nasional.
Terdapat enam komoditas yang menjadi fokus pemerintah untuk dikembangkan saat ini, yaitu singkong, jagung, pisang, talas, kentang, dan sagu. Dalam unggahannya, Kementan juga membuat perbandingan antara nasi dengan enam pangan lokal pengganti beras.
Yang pertama jagung. Seporsi nasi sebanding dengan tiga buah jagung. Sedangkan, seporsi nasi setara dengan 11,5 potong singkong. Kemudian talas, setengah porsinya sebanding dengan satu porsi nasi.
Setelah itu kentang. Satu porsi setara dengan dua buah kentang. Lalu, dua buah pisang setara dengan seporsi nasi. Terakhir, seporsi nasi sebanding dengan 100 gram sagu. Selain mengenyangkan, pangan lokal seperti ini juga menyehatkan dan baik untuk diet.
Advertisement