Pasar Natal Tertua di Jerman Batal Digelar, Pertama Kalinya Setelah Perang Dunia II

Hanya Covid-19 yang bisa menandingi pengaruh Perang Dunia II terhadap keberlangsungan acara pasar Natal tertua di Jerman itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2020, 16:10 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2020, 16:02 WIB
Pasar Natal Tertua di Jerman Batal Digelar, Pertama Kalinya Setelah Perang Dunia II
Nuremberg Christkindlesmarkt, pasar Natal tertua di Jerman. (dok. Daniel Karmann / dpa / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya ddalam 73 tahun, Nuremberg Christkindlesmarkt, yakni pasar Natal terkenal sekaligus tertua di Jerman, batal digelar pada Desember 2020. Keputusan itu diambil menyusul tingginya tingkat infeksi Covid-19 di Jerman dalam beberapa pekan terakhir.

Dilansir dari Travel and Leisure, Minggu (8/11/2020), pasar Natal itu pertama kali digelar pada 1628. Biasanya berlangsung selama empat pekan Advent, alun-alun pasar utama kota disulap menjadi desa berisi toko-toko kayu yang dihiasi kain bergaris merah putih. Masing-masing diisi lusinan penjual yang menawarkan kerajinan tangan unik dan sesuatu yang layak untuk menjadi kado.

Pasar rakyat itu merupakan event yang dinanti-nanti para penggemarnya. Sekitar dua juta pengunjung datang ke Nuremberg, Jerman, setiap tahunnya. Dan bagi penduduk lokal, harumnya sosis bakar, kacang almond panggang, dan anggur yang harumnya menguar ke mana-mana menjadi penanda musim perayaan telah tiba.

Namun, Desember tahun ini akan sangat berbeda. "Keputusan ini sangat sulit bagi kami," kata Wali Kota Nuremberg Marcus König dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 26 Oktober 2020 lalu merujuk pada pentingnya tradisi acara tersebut. 

"Setelah banyak pertimbangan, dan dalam rangka menjaga masyarakat, kami akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Pasar Natal ini tak akan digelar tahun ini," sambung dia.

Padahal, pejabat kota tadinya sudah berharap akan terus maju untuk menggelar tradisi tahunan tersebut dengan meyakinkan akan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, termasuk menjaga jarak dan menjaga kebersihan. Tetapi, hal itu dikhawatirkan justru akan mengirimkan sinyal yang salah.

"Kami tidak bisa membenarkan pertemuan tambahan yang melibatkan ribuan orang di pusat kota," kata König.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Penutupan Perdana Setelah PD II

Pasar Natal Tertua di Jerman Batal Digelar, Pertama Kalinya Setelah Perang Dunia II
Salah satu suvenir yang dijual di Nuremberg Christkindlesmarkt, pasar Natal di Jerman. (dok. CHRISTOF STACHE / AFP)

Ternyata, Covid-19 lah yang mampu menandingi kecamuk Perang Dunia II dalam rekor penghentian sementara Pasar Natal tersebut. Saat perang dunia dulu, penyelenggaraannya ditiadakan hingga 1948.

Pasar kembali terselenggara sebagai penanda babak baru bagi Nuremberg. Kala itu, acara tersebut menawarkan harapan dan suasana perayaan setelah kota luluh lantak akibat perang. Selanjutnya, pasar Natal terus dinikmati setiap tahunnya oleh warga.

Jerman kini menghadapi gelombang kedua serangan Covid-19. Data terakhir dari Worldometters.info menyebutkan total pasien positif Covid-19 mencapai 668 ribu dengan rekor infeksi mencapai 23 ribu kasus baru dalam sehari. (Vriskey Herdiyani)

Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya