Staf TN Gunung Palung Turut Jadi Korban Jatuh Pesawat Sriwijaya Air SJ182, KLHK Berduka

Selain staf TN Gunung Palung, anaknya yang masih berusia tiga bulan juga turut jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 09 Jan 2021, 21:29 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2021, 21:21 WIB
TNI-Polri, PT Angkasa Pura II, Avsec hingga Sriwijaya Air mendirikan posko crisis center terkait Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh
TNI-Polri, PT Angkasa Pura II, Avsec hingga Sriwijaya Air mendirikan posko crisis center terkait Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun baru 2021 diisi kabar duka dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu (9/1/2021) siang. Total ada 62 penumpang dan awak kabin menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Salah satu yang turut berada dalam penerbangan itu adalah seorang staf Taman Nasional Gunung Palung di Ketapang, Kalimantan Barat, bernama Rizki Wahyudi. Ia bertugas sebagai staf fungsional pengendali ekosistem hutan di Balai TN Gunung Palung.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.. Keluarga besar KLHK berduka cita krn salah satu penumpangnya adalah Rizki Wahyudi, PEH TN Gunung Palung, Ketapang, Kalbar.. bersama isterinya dan anaknya yg masih bayi 3 bulan, ibu kandung dan keponakannya. Kita doakan semoga husnul khatimah, Aamiin YRA," demikian pernyataan tertulis yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono.

Ia menerangkan keberangkatan Rizki ke Jakarta adalah untuk menjemput keluarganya yang berada di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, untuk bersama-sama ke Ketapang, Kalbar. "Niatnya ingin tugas di taman nasional kalbar (sekalian) kumpul bersama keluarga tercinta," sambung Bambang.

Nama Rizki tertera dalam daftar penumpang nomor 27. Sementara, anggota keluarga yang turut menjadi korban adalah Indah Halima Putri, istri Rizki; Rossi Wahyuni, ibunda Rizki; Nabila Anjani, keponakan Rizki; dan terakhir adalah Arkana Nadhif Wahyudi, anak Rizki yang masih bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sedianya berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 13.30 WIB. Tetapi, terjadi delay selama sejam sehingga pesawat rute Jakarta-Pontianak itu baru berangkat pada 14.36 WIB.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kronologi Jatuhnya Pesawat

Sriwijaya Air
Sriwijaya Air (Dok.Instagram/@sriwijayaair/https://www.instagram.com/p/BYXjxF0n2oR/Komarudin)

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan pesawat tinggal landas pada pukul 14.36 WIB. Kemudian pada pukul 14.37 WIB, pihak ATC mengizinkan pesawat naik ke ketinggian 29 ribu kaki.

Tetapi, pada pukul 14.40 WIB, pesawat SJ-182 terdeteksi tidak ke arah 0,75 derajat, melainkan menuju arah barat laut. "Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, pesawat hilang dari layar radar," kata Adita.

Ia kembali menyebutkan, manifes pesawat terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, ditambah 12 orang kru. Ke-12 orang itu terdiri dari enam kru aktif dan enam ekstra kru.

"Kami menyampaikan prihatin dan berharap bisa segera melakukan pencarian sekaligus penyelamatan," ujar Adita.

Ia menyatakan keluarga penumpang bisa menghubungi hotline informasi penumpang di nomor 021-80637817. Atau, pencarian maupun pemberian informasi juga bisa datang langsung ke terminal 2 D Kedatangan Soekarno Hatta.

Sementara, Dirut PT Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena menyatakan pihaknya sudah menyiapkan dua posko yang dibantu oleh AP 2, yakni di Bandara Soekarno Hatta dan di Bandara Supadio Pontianak. Pihaknya juga menambah posko di kantor Sriwijaya Air.

"Kami akan beri pendampingan semaksimal mungkin untuk keluarga. Koordinasi sangat ketat dalam proses pencarian SJ-182 ini," kata dia.

Cara Aman Bepergian dengan Pesawat

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya