Liputan6.com, Jakarta - Tetangga merupakan "saudara terdekat," meski tak ada hubungan darah. Dalam menjalin keakraban, setiap komunitas punya cara masing-masing. Namun, di antara banyak, tradisi saling mengantar makanan masih akrab dijumpai.
Hantaran makanan ini bentuknya bisa bermacam-macam. Mulai dari masakan sendiri di rumah, baik saat ada maupun tidak ada perayaan tertentu, hingga oleh-oleh dari wilayah tertentu, kendati ini sudah lebih jarang ditemui.
Advertisement
Baca Juga
Namun, adakalanya tetangga tak langsung mengembalikan wadah hantaran, baik berupa piring, mangkuk, atau nampan. Ada juga yang baru dikembalikan setelah orang yang memberikan hantaran bertanya tentang wadahnya.
Meski tampak sepele, tapi jika terus terulang, orang mungkin akan malas untuk memberikan hantaran makanan lagi, berharap adanya kesadaran bagi mereka yang menerima kiriman tersebut.
Untuk mengatasi persoalan itu, ada sejumlah cara agar tak secara langsung melukai perasaan si tetangga. Sementara, selalu ada opsi untuk menggunakan wadah sekali pakai.
Artinya, saat wadah hantaran makanan tak dikembalikan, tak ada rasa kekhawatiran benda tersebut rusak atau hilang. Hal itu akan membuat tenang bagi pemberi maupun penerima hantaran, kendati menambah masalah sampah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sindiran Halus
Selain wadah sekali pakai, cara lain adalah dengan menggunakan sindiran halus.Dilansir dari berbagai sumber, Rabu, 17 Februari 2021, berikut sindiran halus bagi tetangga yang malas mengembalikan wadah hantaran.
Gunakan Kata Maaf
Kata maaf biasanya diucapkan atau dikatakan jika seseorang melakukan kesalahan. Namun, kata tersebut bisa digunakan agar terkesan tak menyinggung. "Mohon maaf ibu, makanannya langsung dipindahkan ya."
Gunakan Kata Tolong
Selain kata maaf, pemberi hantaran bisa juga menggunakan kata tolong. Kata tolong juga bisa menyatakan sindiran halus. "Bu, tolong makanannya ditaruh ke tempat yang lain."
Gunakan Kata Tunggu
Sindiran halus juga bisa memakai kata tunggu. Selain bermakna tinggal beberapa saat di suatu tempat, kata tersebut juga berarti mengharap dan menantikan. "Saya tunggu wadahnya, lho!"
Advertisement