Liputan6.com, Moskow - Seorang pria di Volgograd, Rusia, diduga menggunakan cara tidak biasa untuk mengusir tetangganya dari apartemen komunal.
Sejak 5 Februari lalu, pria bernama Maxim (bukan nama sebenarnya) memasang speaker besar dan memainkan lagu kebangsaan Rusia, lagu patriotik "I Am Russian," serta suara gonggongan anjing dari pagi hingga malam.
Baca Juga
Warga di gedung apartemen No. 2A di Engels Boulevard kini harus menghadapi "siksaan musik" setiap hari. Meski sudah berulang kali dilaporkan ke polisi, sejauh ini belum ada tindakan yang menghentikan gangguan tersebut.
Advertisement
Mengutip Oddity Central, Jumat (7/3/2025), Svetlana Kuchmina, salah satu penghuni apartemen, mengungkapkan bahwa konflik ini bermula ketika Maxim membeli salah satu kamar di apartemen komunal itu beberapa tahun lalu. Awalnya, mereka hidup berdampingan dengan damai, tetapi pada tahun lalu, Maxim mengajukan tawaran untuk membeli seluruh apartemen.
Svetlana, yang saat itu baru saja mengalami stroke, menolak menjual bagian apartemennya karena tidak memiliki tempat lain untuk tinggal. Pada awal tahun ini, Maxim kembali mendesaknya untuk menjual, dan saat ditolak, ia mengancam akan membuat hidupnya menjadi neraka.
Tak lama setelah ancamannya, Maxim memasang speaker di kamarnya dan mulai memainkan lagu kebangsaan Rusia serta suara gonggongan anjing secara berulang. Musik ini terus diputar dari pukul 07.00 pagi hingga 22.00 malam, mengganggu tidak hanya Svetlana dan keluarganya, tetapi juga seluruh penghuni gedung.
"Saya sudah melaporkan hal ini ke polisi, begitu juga dengan tetangga lainnya, tetapi sampai sekarang tidak ada hasil. Seluruh gedung harus mendengarkan suara ini sepanjang hari," ujar Svetlana.
Taktik Supaya Apartemennya Dijual
Awalnya, Svetlana sempat mematikan suara dengan mencabut listrik apartemen, tetapi Maxim segera memasang baterai tenaga surya agar musiknya tetap bisa dimainkan. Ia juga mengunci pintu kamarnya dengan gembok dan memperingatkan bahwa siapa pun yang masuk akan ia laporkan ke polisi.
Saat dihubungi oleh media Rusia, Maxim mengklaim bahwa ia memainkan musik keras sebagai bentuk protes terhadap kondisi apartemen. Menurutnya, Svetlana memelihara beberapa anjing yang sering menggonggong, menyebabkan lingkungan yang tidak nyaman baginya.
"Mereka punya anjing yang membuat saya tidak bisa masuk ke apartemen selama empat tahun," katanya. "Tempat itu kotor dan sulit untuk bernapas. Saya tidak bisa tinggal di sana, jadi ini adalah bentuk protes saya."
Svetlana yakin bahwa tindakan Maxim hanyalah taktik untuk memaksanya menjual bagian apartemen. Maxim disebut menawarkan Svetlana opsi untuk membeli bagiannya seharga 1,5 juta rubel (sekitar Rp260 juta), tetapi keluarganya tidak mampu membelinya.
Meskipun polisi telah menerima banyak laporan, mereka belum mengambil tindakan tegas. Pihak berwenang tidak membongkar pintu kamar Maxim atau menghentikan musik tersebut, sehingga konflik terus berlanjut tanpa penyelesaian yang jelas.
Advertisement
