Liputan6.com, Jakarta - Tali Pusat merupakan penghubung kehidupan antara ibu dan bayi. Tali Pusat juga merupakan penghubung antara janin yang sedang tumbuh dengan plasenta yang memungkinkan membawa oksigen dan nutrisi kepada bayi dalam kandungan. Setelah bayi lahir, tali pusat dipotong dan biasanya dibuang sebagai limbah medis atau ditanam sesuai adat istiadat.
Namun dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran terlebih lagi Kedokteran Preventive & Regeneratif menggunakan Sel Punca, maka Tali Pusat ternyata memiliki potensinya yang besar sebagai sumber stem cell bagi bayi dan keluarganya baik kakek nenek, orang tua maupun saudaranya kelak.
Tali Pusat menjadi investasi kesehatan luar biasa yang akan memberikan manfaat bagi kesehatan dan harapan bagi si bayi maupun keluarga lainnya. Sel Punca Tali Pusat telah digunakan untuk terapi pada hampir 80 tipe penyakit dengan lebih dari 35.000 transplantasi.
Advertisement
Baca Juga
Pada Kamis, 18 Februari 2021 telah berlangsung penandatanganan perjanjian kerjasama antara Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care (RSIA KMC) dengan Celltech Stem Cell Centre (CSC) mengenai pelayanan laboratorium dan bank Sel Punca khususnya mengenai Tali Pusat ini. Penandatanganan tersebut dilaksanakan di Vinski Tower dan dihadiri oleh Ibu Muswirah Jusuf Kalla selaku Owner RSIA KMC dan Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD selaku Owner dan investor dari CSC serta hadir pula tim dari RSIA KMC dan CSC itu sendiri.
Acara silaturahmi RSIA KMC ke CSC juga berlanjut pada hari Kamis, 4 Maret 2021. Tim dokter RSIA KMC dipimpin oleh Direktur Utama RS KMC dr. Efo Prapriatna MM, MARS, A. Bambang Tridoyo, dr Achmad Mediana, Sp.OG, dr. Frizar Irmansyah, Sp.OG, dr. Agung Witjaksono, SpOG, serta tim dokter lainnya.
Mereka melihat lebih dekat seperti apa laboratorium dan bank stem cell yang dimiliki CSC. Tim CSC yang wakili oleh Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, Prof. Dr. Jafar Basri, MSc, dr. Huntal Napoleon, SpBP, Dra. Maria Rahayu dan Mr. Ashwin Lakhwani menyambut hangat para tamu tersebut.
CSC merupakan laboratorium riset, pengolahan dan penyimpanan sel punca yang telah memiliki izin operasional dari KEMENKES dan terakrediatsi WOCPM. Laboratorium berstandar International dengan UPS (Uninteruptable Power System) dimana sistem listrik dengan back up teknologi tercanggih tanpa khawatir listrik padam dan Kelebihan CSC dibandingkan dengan laboratorium dan bank stem cell lain adalah karena CSC memiliki metode Quantum Stem Cell hanya ada 2 di Asia yaitu Celltech di Indonesia dan Jepang.
Quantum Stem Cell merupakan suatu teknologi canggih berupa metode yang dilakukan secara closed system dimana sel akan diproliferasi dalam waktu lebih singkat 100-300 kali lipat di bandingkan dengan cara konvensional. Kemudian sel yang dihasilkan dengan kualitas terbaik akan disimpan di Bank Stem Cell yang dimiliki oleh CELLTECH yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan medis di masa depan bagi pasien dan keluarganya.
Sebelumnya CSC juga telah melakukan kerjasama terkait pelayanan laboratorium stem cell dengan Universitas Hassanuddin , RS Kanker Dharmais, dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara), Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara)dan Universitas Islam Makassar.
Kegunaan Stem Cell dari Tali Pusat jaringan telah dilaporkan berbagai jurnal ilmiah maupun Riset kedokteran yang terus berkembang, dilaporkan Stem Cell sangat bermanfaat untuk Diabetes, Cerebral Palsy, Autis, penyakit Auto Imun , kelainan Orthopedis, Osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosi, trauma luka bakar, Multiple Sclerosis, Lupus, COPD, Dementia, Alzheimer, Parkinson, Kanker dan lain-lain.
Juga untuk Vitalitas pria dan wanita dan anti aging. Telah banyak pesohor negeri ini menjalani terapi stem cell sejak berpuluh tahun lalu ke luar negeri. Nah kini saatnya menjalani stem cell terapi di negara tercinta sesuai pesan Presiden Jokowi untuk mencintai produk dalam negeri apalagi seperti Celltech dengan teknologi tercanggih dan memiliki izin Kemenkes untuk laboratorium dan bank Tali Pusat dan jaringan.
Berita gembira sesuai Permenkes 32 tahun 2018 terapi stem cell dapat dijalankan bukan hanya di RS tapi juga di Klinik Utama. Semoga dimasa depan banyak pesohor dalam dan luar negeri yang menjalani terapi Stem cell di Indonesia melalui hadirnya Celltech dengan gedung Vinski Tower yang mewah dan megah dilengkapi dengan helipad di lantai 10, tentu sangat mendukung Medical Tourism dan mendukung himbauan Presiden karena bisa mengembalikan devisa yang ratusan trilyun melayang ke negara tetangga .